(IslamToday ID) – Anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku sulit jika mengandalkan kawan-kawannya di Senayan untuk menggolkan presidential threshold (PT) atau ambang batas pencalonan presiden diubah dari 20 persen menjadi 0 persen.
“Kalau menurut saya agak sulit berharap dengan kawan-kawan di DPR untuk mengubah presidential threshold,” ujarnya seperti dikutip dari Law-Justice, Kamis (16/12/2021).
Sebab, menurutnya, partai politik tidak bisa diharapkan. Oleh sebab itu, Fadli Zon mengimbau masyarakat agar turun meminta pengubahan ambang batas kadidasi presiden.
“Mestinya masyarakat sipil, ormas besar, berbagai macam media, pers, gerakan mahasiswa mungkin lebih efektif,” katanya.
Sebab, menurutnya, suara rakyat memiliki kekuatan tertinggi di negara demokrasi.
“Kalau suara di partai menurut saya kecil kemungkinannya untuk mau mengubah presidential threshold. Termasuk di DPD,” ucapnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga membeberkan mengapa DPR tidak bisa diharapkan. Menurutnya, lembaga eksekutif terlalu mendominasi dan menumpulkan kekuatan di DPR.
“Sebetulnya itu secara tidak langsung melumpuhkan peran pengawasan dari legislatif terhadap eksekutif. Hal inilah yang sangat perlu dikoreksi,” katanya.
Menurut Fadli Zon, masyarakat harus bersatu dan mencari cara untuk melawan konsolidasi oligarki yang tak ingin presidential threshold dihapus.
“Karena sangat berbahaya dan kepentingannya bukan hanya ekonomi, politik, sosial, budaya, dan segala macamnya,” tandasnya. [wip]