(IslamToday ID) – Seorang warga berinisial F di Desa Sumberejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dilaporkan ke polisi karena diduga terlibat dalam program investasi bodong.
Para korban yang mayoritas adalah emak-emak kecewa lantaran uang arisan dan investasi yang dijanjikan F tak kunjung cair. Total kerugian akibat kasus tersebut lebih dari Rp 2 miliar.
Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, pihaknya menerima laporan para korban. Ada 20 ibu-ibu yang mendatangi Polres Rembang pada Senin (30/5/2022). Modusnya, F sebagai terlapor mengaku sebagai pengurus arisan dan menawarkan arisan.
“Misal ada slot 1, minggu depan dijanjikan bisa dapat Rp 10 juta. Tapi setelah jatuh tempo hingga sekarang, uang itu tak diberikan,” jelasnya seperti dikutip dari Radar Kudus, Selasa (31/5/2022).
Heri membeberkan, sebelumnya juga sudah ada yang melaporkan F ke Polres Rembang. Kasusnya serupa dengan kerugian Rp 400 juta. Polisi sudah dua kali memanggil F, tapi yang bersangkutan tak pernah datang.
“Sekitar satu bulan yang lalu ada laporan yang sama. Minggu ini kami tingkatkan ke penyidikan,” imbuhnya.
RA, salah satu korban mengaku dirinya dan korban lain sudah setor uang ke F. Totalnya puluhan juta. Tapi saat jatuh tempo uang yang dijanjikan tak cair.
Ada juga yang menjadi korban investasi bodong oleh F. Bahkan kerugiannya mencapai Rp 2 miliar. “Menjanjikan keuntungan, tapi setelah tanggal yang ditentukan tidak cair,” ujarnya. [wip]