(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung menilai presidential threshold (PT) 20 persen tidak sesuai dengan kedaulatan rakyat dan membatasi warga negara untuk menjadi calon presiden (Capres). Ia pun menyerukan adanya gerakan PT 0 persen untuk Pemilu 2024.
“Jadi apa yang mesti kita lakukan sekarang? Kita akan pastikan bahwa kalau 20 persen sebagai peralatan pertama untuk membersihkan politik ada 0 persen kan. Kalau itu ditolak, maka betul bahwa kita semua akan jadi anggota P3, Partai People Power,” kata Rocky dalam tayangan di YouTube FNN TV, Ahad (5/6/2022).
Ia menjelaskan, kedaulatan rakyat dalam konsep demokrasi adalah hak setiap warga negara untuk bisa ikut berkompetisi di garis start yang sama. Hal itu juga berlaku pada kontestasi Pemilu 2024. Pemilu 2024 diminta untuk tidak menerapkan aturan PT 20 persen karena membatasi orang untuk berkompetisi.
“Sekarang garis startnya dibikin 20 persen. Jadi itu yang menyebabkan kenapa kita tidak lega untuk membiarkan politik itu diasuh oleh mereka yang ada di daftar itu sekarang,” bebernya.
Rocky memastikan akan memilih, bahkan mengajukan sosok yang mendukung PT 0 persen di Pemilu 2024. Sayangnya, ia melihat belum banyak sosok yang mendukung PT 0 persen. Ia mengaku saat ini hanya mendengar nama La Nyalla Mattalitti, Ketua DPD RI yang mendukung PT 0 persen.
“Saya akan pilih, saya ajukan bahkan untuk dipilih kalau mereka pro kedaulatan rakyat yaitu 0 persen. Sekarang yang pro kedaulatan rakyat siapa tokoh-tokohnya. Saya baru dengar La Nyalla. Logikanya begitu,” ungkapnya.
Rocky meminta pemerintah menghapus presidential threshold 20 persen. Hal itu, katanya, penting untuk menentukan calon pemimpin Indonesia ke depan. Oleh karenanya, Rocky menyerukan gerakan presidential threshold 0 persen dalam forum tersebut.
“Jadi, kita pastikan bahwa kehendak untuk melakukan perubahan harus dimulai dengan mendongkel batasan yang dibuat oleh elite yaitu 20 persen. Baru kita uji pemimpin-pemimpin yang mampu membaca kedaulatan rakyat,” pungkas Rocky. [wip]