(IslamToday ID) – Mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji mendukung penuh aksi “penertiban” yang akan dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terhadap institusi Polri. Menurutnya, penertiban tersebut demi terwujudnya keadilan terutama di internal Polri.
Susno mencontohkan penertiban tersebut terkait dengan rotasi bagi personel polisi yang selama ini dirasa kurang adil. Rotasi ini juga terkait dengan jabatan atau posisi tertentu yang pergantiannya dirasa belum merata.
“Kemarin Komisi III ada yang mengatakan bahwa ada yang sampai empat kali jadi Kapolda, ada yang bermimpi jadi Kapolda pun gak pernah. Memang gak ada polisi lain sehingga Kapoldanya dia terus? Jadi ini harus ada asas keadilan. Kemudian di jabatan direktur juga demikian, dari direktur di sini pindah jadi direktur di sana,” ujar Susno dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) dikutip Sabtu (27/8/2022).
Ia kemudian menyatakan perlunya menarik para polisi yang punya integritas di daerah untuk ditarik ke pusat demi penertiban internal.
“Yang selamanya bangun tidur lihat Monas, mimpinya pun Monas, dan mobilnya lewat Monas, yakni dari pendidikan sampai pensiun di Monas (Jakarta), ya sekali-sekali (dipindah), Indonesia ini luas, ada cara rotasi dan mutasi yang adil,” ujar Susno.
Kemudian soal pendidikan, Susno juga menyorot perlunya keadilan bagi polisi-polisi di daerah terutama dalam hal kesempatan. Tidak melulu yang diutamakan di pusat saja. “Ketidakadilan inilah yang menyebabkan kepemimpinan tidak berjalan dengan baik,” ujarnya.
Susno juga menyinggung soal letting dan senioritas di kepolisian yang sering menjadi persoalan. Menurutnya, sifat senioritas di dalam Polri itu sangat berpengaruh, terutama dalam hal pangkat dan jabatan, serta tahun angkatan.
“Tetapi senioritas letting itu tidak langsung bisa dihilangkan begitu saja. Artinya secara psikologis letting itu perlu diperhatikan, jangan terlalu jauh berbeda (jaraknya),” ujar Susno.
Ia pun berharap Komisi III terus memantau sehingga ada perubahan di tubuh Polri dalam beberapa bulan ke depan. Sehingga tidak ada lagi visi misinya pejabat dan Kapolda, yang ada hanya visi dan misinya Kapolri, yaitu Presisi. [wip]