(IslamToday ID) – Panglima Komando Daerah Perang (Kodap) III Ndugama, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Egianus Kogoya menyatakan sikap terkait dengan penyenderaan pilot Susi Air, Kapten Phillip Marthens yang hingga kini belum dilepas.
Dalam video yang beredar, Egianus mengatakan, penyenderaan tersebut dilakukan bukan untuk mencari makan ataupun minum, tetapi mau merdeka. “Jadi kami akan membawa pilot ini sampai Papua merdeka, baru saya lepas,” katanya dalam video tersebut.
Memakai kacamata sambil menggenggam senjata, Egianus pun meminta agar negara-negara di luar sana turut membantu mereka. “Tidak boleh terus bekerja sama dengan Indonesia,” ujar Egianus dalam video berdurasi 1,29 menit itu diikutip dari Law-Justice, Kamis (16/2/2023).
Menurut Egianus, akibat kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara lain bersama Indonesia menyebabkan Papua susah untuk merdeka. Maka itu, untuk menjawab keinginan tersebut, lanjut Egianus, mereka harus menyandera pilot Susi Air, Kapten Phillip Marthens.
Selain itu, ia juga memastikan akan terus menjaga keamanan dari Kapten Phillip Marthens. “Bersama saya, pilot Phillip Marthens akan tetap aman,” ujarnya.
Sebelumnya, pilot Susi Air, Kapten Phillip Marthens sudah disandera sejak 7 Februari 2023 di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
Dalam proses penyanderaan, KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat yang ditumpangi Kapten Phillip Marthens. Sejak itulah Kapten Phillip Marthens dibawa KKB hingga saat ini.
Seperti diketahui, pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BVY hilang kontak sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa (7/2/2022) lalu.
Namun pesawat itu ditemukan dalam kondisi terbakar di landasan Lapangan Terbang Distrik Paro. Pilotnya yang berkewarganegaraan Selandia Baru disandera KKB Papua. Sejauh ini aparat keamanan di Papua terus melakukan pencarian terhadap sandera. [wip]