(IslamToday ID) – Presiden Jokowi diragukan bisa menuntaskan seluruh program kerjanya hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2024 mendatang. Ini lantaran sejumlah menterinya di Kabinet Indonesia Maju yang juga merangkap petinggi partai politik disibukkan dengan persiapan dan konsolidasi menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.
Bahkan salah satu menterinya, yakni Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang juga menjabat Ketua Umum Partai Gerindra diusung menjadi salah satu bakal calon presiden (Capres). Keraguan itu disampaikan oleh Juru Bicara PKS Pipin Sopian.
Menurut Pipin, seharusnya sejak awal Jokowi menegaskan aturannya dan mendesak supaya para menterinya tidak merangkap jabatan sebagai pimpinan partai. “Kami memahami kalau mengurus rakyat itu harus fokus, karena persoalannya sangat besar jadi kerjanya ini bukan remeh-temeh,” katanya seperti dikutip dari program ‘Satu Meja The Forum’ di Kompas TV, dikutip Kamis (4/5/2023).
Pipin menilai saat ini sejumlah menteri di kabinet yang juga merangkap sebagai ketua umum partai politik terlihat lebih sibuk melakukan konsolidasi dan menggalang dukungan menjelang pemilu dan Pilpres.
Maka dari itu Pipin menilai wajar jika masyarakat beranggapan para menteri Jokowi tidak mengutamakan tugasnya di kabinet menjelang pemilu dan Pilpres. Padahal, menurut Pipin, tugas menteri sebagai pembantu presiden adalah bekerja untuk menyelesaikan persoalan dan menjalankan program yang dicanangkan, dan bukan sibuk berkutat membahas mengenai Capres di Pilpres 2024.
Menurut Pipin, sebaiknya para menteri melepaskan jabatan struktural di partai politik dan membiarkan urusan Capres dan Cawapres diserahkan kepada masing-masing pengurus partai.
“Ini harus ada perbaikan konsistensi antara ucapan, perbuatan, dan kebijakan, harus selaras. Kalau sejak awal sudah tegas tidak ada rangkap jabatan, tidak ada seperti ini,” ujar Pipin.
“Ke depan harus diperbaiki kalau mau jadi menteri lepas ketua umum partainya, biar yang bicara Capres ini para ketum partai. Menterinya bekerja untuk rakyat,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, enam pimpinan partai politik pendukung pemerintah diundang oleh Jokowi ke Istana Merdeka, Selasa (2/5/2023), malam lalu.
Sebanyak tiga dari enam pimpinan partai yang dipanggil ada yang merangkap jabatan sebagai menteri. Mereka adalah Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan, Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian, dan Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan. [wip]