(IslamToday ID) – Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Suhud mengingatkan semua warga yang sudah memiliki hak pilih agar jangan golput atau tidak memilih di Pemilu 2024. Menurutnya, memilih pemimpin juga bagian dari ajaran agama Islam.
“Maka jangan sampai ada yang golput. Ayo bareng-bareng memilih presiden wapres kita, pilih para wakil-wakil DPR, wakil parlemen kita karena itu adalah ajaran dari agama kita,” kata Marsudi di acara halalbihalal MUI di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (18/5/2023) malam.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kerukunan dalam menyambut tahun politik. Baginya, tiap tahapan pemilu harus disambut dengan gembira, aman, dan bukan ketegangan yang dapat memecah belah bangsa.
Baginya, persaingan tak sehat dapat menumbuhkan benih-benih perpecahan. Guna mencegah hal ini, ia menilai solusinya dengan berkumpul serta memberikan kabar gembira.
“Mengharapkan (pemilu) guyub, rukun, aman, gembira ria. Harus disambut dengan gembira ria,” kata Marsudi dikutip dari CNN Indonesia.
Di tempat yang sama, Ketua MUI KH Cholil Nafis berharap halalbihalal yang diselenggarakan MUI dapat menyatukan visi kesatuan bangsa. Ia optimistis forum halalbihalal bisa mempererat persatuan dan kesatuan umat di tengah panasnya konstelasi dan dinamika politik.
Terlebih, ia menyoroti hajatan pemilu selama ini kerap membelah persatuan umat. Karena itu, kegiatan halalbihalal ini menjadi penting untuk dilaksanakan. “Konstelasi politik terus bergerak dan menghangat, kita melihat bagaimana persaingan calon, kita ingin persaingan itu dalam bingkai memajukan umat dan bangsa,” kata Cholil.
Tingginya angka golput pada tiap penyelenggaraan pemilu menjadi pekerjaan rumah tersendiri. Semisal partisipasi pemilih pada Pilpres 2014 sebesar 69,58 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT). Sementara sisanya atau 30,42 persen pemilih yang terdaftar memilih golput.
Partisipasi pemilih pada Pilpres 2019 juga tercatat sebesar 81,97 persen atau 19 persen sisanya memilih golput. [wip]