(IslamToday ID) – Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana turut bersuara terkait penyelidikan yang dilakukan oleh KPK di Kementerian Pertanian (Kementan). Denny yang akan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Demokrat menyebut kali ini yang kembali ditarget adalah oposisi pemerintah.
“Pagi tadi saya kembali mendapatkan informasi penting. Kali ini soal dugaan kasus korupsi yang sedang berjalan di KPK. Yang ditarget menjadi tersangka lagi-lagi adalah lawan, oposisi,” kata Denny dalam keterangannya dikutip dari Law-Justice, Kamis (15/6/2023).
“Seorang menteri dengan inisial S*L. Tujuannya jelas, mengganggu koalisi KPP (Koalisi Perubahan untuk Persatuan), dan menjegal pencapresan Anies Baswedan,” sambungnya.
Saat ini Menteri Pertanian (Mentan) dijabat oleh politisi Nasdem Syahrul Yasin Limpo (SYL). Adapun KPP berisi Demokrat, Nasdem, dan PKS yang mengusung Anies Baswedan sebagai Capres untuk bertarung di 2024.
Denny menyebut, gangguan macam ini tak akan menyurutkan koalisi, justru akan semakin meneguhkan.
Partai Nasdem menempatkan tiga kadernya sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Yakni Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, serta Menkominfo Johnny Plate.
Nama terakhir sudah dijerat sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus pengadaan BTS Kominfo. Ia sudah ditahan penyidik.
“Dalam satu pertemuan elite partainya, Surya Paloh dikabarkan menegaskan, ‘Abang ini jangankan masuk penjara, dibunuh pun tetap tidak akan berubah mendukung Anies Baswedan’,” kata Denny.
“Hukum memang benar-benar direndahkan menjadi alat mengganggu koalisi dan penentu arah pencapresan saja,” sambungnya.
Denny juga mengungkapkan informasi lain. Ia menyebut ada pimpinan KPK pernah datang ke seorang menteri senior dan menyatakan telah lengkap bukti dan meminta izin presiden untuk mentersangkakan seorang pimpinan parpol.
“Ada empat dugaan kasus korupsi, soal kardus, pembangunan kantor partai, pembangunan beberapa rumah keluarga, sampai gratifikasi mobil mewah. Sang menteri senior mengatakan, ‘jalankan saja sesuai bukti dan proses hukum’,” katanya tanpa menyebut siapa pimpinan parpol tersebut.
Denny menyebut, pimpinan parpol tersebut masih “selamat” hingga saat ini. Karena tetap berada di barisan Presiden Jokowi. Ia menyebut, izin presiden tidak kunjung turun ke KPK.
“Maka terbuktilah kekhawatiran saya, setelah diperpanjang setahun masa jabatannya, melalui putusan MK, Firli Bahuri bergerak cepat sesuai skenario tangan kuasa. Menggunakan KPK untuk memilah dan memilih kasus, memukul lawan oposisi, dan merangkul kawan koalisi,” katanya.
“Rasulullah SAW pernah bersabda, yang intinya suatu bangsa akan hancur jika hukum ditegakkan dengan pilah-pilih. Semoga Allah SWT menyelamatkan Indonesia,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, belum ada tersangka yang ditetapkan oleh KPK terkait penyelidikan di Kementerian Pertanian (Kementan). Namun kasusnya diduga sudah diperintahkan naik penyidikan berdasarkan hasil ekspose pada Selasa (13/6/2023).
Kasus tersebut terkait dugaan penerimaan gratifikasi, SPJ fiktif, hingga pemerasan di lingkungan Kementan. Belum diketahui periode terjadinya korupsi tersebut. [wip]