(IslamToday ID) – Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan proses penyelidikan yang dilakukan KPK dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) harus berjalan sesuai koridor hukum. Sebab, dugaan “bancakan” di Kementan tidak bisa terlepas dari nuansa politisasi hukum jelang Pemilu 2024.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana menekankan bahwa informasi soal konstruksi perkara termasuk di dalamnya apa yang menjadi tindakan korupsi mesti diungkap secara transparan kepada publik.
“Bukti dan detail kasus harus disampaikan kepada publik jika naik penyidikan,” kata Kurnia dikutip dari Jawa Pos, Senin (19/6/2023).
Menurutnya, sinyalemen bahwa kasus korupsi di Kementan dipolitisasi dapat dilihat dari seberapa kuat pembuktian informasi yang didapat KPK, termasuk yang berasal dari saksi-saksi yang diperiksa dalam proses penyelidikan.
Jika keterangan saksi dan bukti tidak kuat, maka KPK diduga mempolitisasi kasus korupsi di Kementan ini sekaligus menjadi alat politik kekuasaan. ”Dan itu (KPK menjadi alat politik) akan semakin merusak (KPK),” tuturnya.
Sebelumnya, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan kasus dugaan korupsi di Kementan dalam proses penyelidikan. Sejumlah saksi dan barang bukti masih dalam proses pengumpulan.
Nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjadi salah satu yang bakal dimintai kesaksiannya oleh penyeldik KPK. Namun, Syahrul mangkir di agenda pemeriksaan yang dijadwalkan pada Jumat (16/6/2023) karena alasan tugas kenegaraan di India.
Ali mengatakan, proses penyelidikan yang sedang berlangsung adalah murni proses penegakan hukum, tanpa adanya intervensi politik. Pengusutan dugaan korupsi di Kementan, disebutnya, merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat.
“Jadi ini adalah proses murni penegakan hukum yang sedang KPK lakukan. Saat ini masih dalam tahap permintaan keterangan ke sejumlah pihak. (Dan) Tentu belum bisa kami sampaikan secara lengkap. Segera kami akan sampaikan perkembangannya setelah seluruh proses yang sedang kami lakukan ini selesai dilakukan,” kata Ali, Rabu (14/6/2023). [wip]