(Islam Today ID) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengingatkan bahwa rakyat Indonesia bertaruh pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 yang transparan.
Hal itu disampaikannya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024 antara PBNU dan KPU RI di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (13/10).
“Kita bertaruh pada Pak Hasyim Asy’ari (Ketua KPU RI) dan kawan-kawan, termasuk juga Bawaslu dan lain-lain bahwa pemilu itu sendiri diselenggarakan secara sungguh-sungguh adil dan transparan,” ujarnya
Menurut Gus Yahya, semua orang perlu mengetahui apa yang terjadi pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Dengan demikian, masyarakat dapat menilai apa saja yang masih menjadi kekurangan dalam penyelenggaraan tersebut.”
Bukan untuk menggagalkan proses itu sendiri, tentu saja, tetapi untuk menjadi bahan perbaikan ke depan,” ujarnya.
Di sisi lain, Gus Yahya juga meminta masyarakat untuk berprasangka baik terhadap sistem pemilu. Itu diperlukan agar rakyat percaya pada sistem pemerintah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sosialisasi-sosialisasi supaya rakyat memahami bentuk sistem pemilu dan hak-hak mereka.
Pihaknya percaya bahwa pemilu merupakan titik tolak yang paling mendasar sebagai konstruksi politik Tanah Air.
“Maka kepercayaan rakyat kepada sistem politik juga tergantung pada kepercayaan rakyat terhadap sistem pemilu,” tandasnya.
Dalam acara penandatanganan nota kesepahaman ini, hadir Ketua KPU Hasyim Asy’ari, beserta jajaran pimpinan KPU, dan perwakilan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU).
Acara yang dimulai pada pukul 14.00 WIB ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan jingle KPU.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU terkait sosialisasi pendidikan pemilihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemilu gubernur, bupati, dan wali kota tahun 2024.
Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dan pidato dari ketua PBNU dan Ketua KPU.[mfh]