(IslamToday ID) – Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur menilai pergantian jabatan Panglima TNI jelang masa pensiun Laksamana Yudo Margono harus sesuai dengan asas regenerasi dan lepas dari kepentingan politik.
Hal itu diungkapkan Isnur mengomentari nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI.
“Pergantian Panglima TNI sejatinya menjadi jalan rotasi dan regenerasi jabatan di tubuh TNI secara fair demi kepentingan negara,” kata Isnur dalam keterangan tertulis, Senin (6/11/2023).
Dikatakannya, pergantian Panglima TNI sudah sepatutnya mengedepankan pendekatan substantif. Yakni, pendekatan dengan mengedepankan rekam jejak.
“Di mana pendekatan yang menempatkan proses pergantian Panglima TNI yang menekankan pada kapasitas dan kapabilitas dalam memimpin TNI,” terangnya dikutip dari RMOL.
Pendekatan substantif, kata Isnur, menjadi penting karena proses pergantian kali ini berada satu fase dengan tahun politik menuju Pemilu 2024.
Ia pun berharap Presiden Jokowi dan DPR berhati-hati, jangan sampai pergantian Panglima TNI ada muatan politis untuk keuntungan kekuasaan.
“Presiden dan DPR harus menghindari pragmatif-politis dalam pergantian Panglima TNI, seperti mempertimbangkan unsur kedekatan dengan lingkaran kekuasaan, kepentingan kelompok, dan keuntungan politik,” pungkasnya. [wip]