(IslamToday ID) – Politisi PKS Mardani Ali Sera menyatakan partainya menolak pemindahan ibukota DKI Jakarta ke Ibukota Negara (IKN) Nusantara karena alasan kondisi keuangan negara.
“Kalau kita lihat kan mayoritasnya ingin investasinya dari luar. Investor, katakan sudah hampir setahun lebih pandangan kita belum ada,” kata Mardani dikutip dari kanal YouTube TVOneNews, Jumat (1/12/2023).
Menurutnya, perhitungan harus betul-betul dimatangkan mengingat banyaknya kejadian-kejadian geopolitik yang dikhawatirkan berdampak pada pendanaan negara.
“Lagi-lagi pandangan kami, kita harus betul-betul berhitung cost (biaya) karena kita tidak punya keleluasaan anggaran yang mencukupi. Pak Jokowi sendiri yang selalu bicara hati-hati di era turbulensi ini,” jelasnya.
Kondisi Indonesia dengan bencana El Nino, isu perubahan iklim, dan fluktuasi ekonomi membuat rakyat lebih membutuhkan bantuan. Pemerintah bisa memfokuskan dana untuk menghadapi situasi saat ini. “Hidup itu berat gitu loh, masyarakat lagi perlu,” kata Mardani.
Ia mengatakan dibanding mengembangkan satu kota, lebih baik dilakukan pemerataan ke beberapa kota menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ide tersebut merujuk pada strategi ekonomi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009-2014 bernama Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Kami itu sebenarnya cuma nerusin MP3EI SBY. Itu detailnya bagus sekali koridor Sumatera koridor 1, Jawa koridor 2, Kalimantan koridor 3, Sulawesi koridor 4, Bali-Nusa Tenggara 5, dan selanjutnya,” terangnya.
Pembagian tersebut, menurut Mardani, menjadikan beberapa titik sebagai pusat ekonomi. “Enggak semua ke Jakarta, enggak harus ke IKN semua,” ujarnya.
Ia menambahkan, strategi itu akan mampu menekan biaya dan cepat terlaksana dengan catatan konektivitas dan aturan khusus harus diberlakukan. [res]