(IslamToday ID) – Secara mengejutkan Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berada di posisi kedua. Survei ini berbeda dengan hampir seluruh lembaga survei yang menempatkan pasangan nomor urut 1 itu di posisi ketiga.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan pihaknya melakukan jajak pendapat atau survei pada 10-17 November 2023. Hasil dari survei tersebut yaitu Prabowo-Gibran 36,2 persen, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 34,1 persen, Ganjar Pranowo-Mahfud MD 27,1 persen, dan 2,6 persen tidak memilih. Margin of error yang dipakai sebesar 2,9 persen.
“Jadi perlu saya jelaskan bahwa survei itu sebetulnya kan memotret apa yang sedang terjadi di tingkatan pemilih,” kata Dedi dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (6/11/2023).
Ia mengartikan bahwa adanya perbedaan-perbedaan hasil survei disebabkan oleh banyak faktor.
“Misalnya saja karena durasi survei yang berbeda waktu, survei yang berbeda, dan juga mungkin nuansa-nuansa pertanyaan yang juga mungkin berbeda. Termasuk nanti kita akan bicara juga mungkin berkaitan dengan bagaimana menarasikan atau membaca hasil survei,” ungkap Dedi.
Ia menegaskan kembali meski ada lembaga bereputasi cukup baik telah merilis hasilnya, tapi survei IPO memiliki hasil yang berbeda berdasarkan banyak faktor tadi. “Memang realitas yang di bawah, yang dalam tangkapan survei IPO faktanya demikian,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dedi menambahkan tidak ada alasan spesifik yang dapat menjelaskan kenapa hasil survei seperti itu. “Jadi saya pun juga tidak bisa melakukan pembelaan kenapa Anies bisa di posisi kedua, lalu Ganjar di posisi ketiga,” terangnya.
Namun untuk menjawab penasaran publik, Dedi menjelaskan dari sudut pandang wilayah. Menurutnya, wilayah ini juga penting mengingat setiap paslon memiliki basis masing-masing.
Dalam hal ini, Ganjar-Mahfud berada di posisi tiga karena survei menunjukkan pemilih PDIP mengalami perpecahan di basisnya yaitu Jawa Tengah. [res]