(IslamToday ID) – Beredar video Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Hasbi diduga mengkampanyekan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran saat membuka acara rembuk guru di Museum Daerah Balla Apakka Sulapa Takalar, Sulsel.
Video yang tersebar berdurasi 1 menit itu memperlihatkan Hasbi tengah membahas masalah tenaga pendidikan. Video tersebut sudah tersebar di sejumlah platform media sosial.
Kemudian di tengah pembahasan Hasbi menyebutkan bahwa Presiden Jokowi sudah menjanjikan pengangkatan CPNS bagi tenaga pengajar, dan program itu akan dilanjutkan capres-cawapres nomor urut 2 jika terpilih pada Pilpres 2024.
“Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang, Insya Allah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan. Itu harus diapresiasi, pengangkatan CPNS kita butuh. Guru-guru ini kurang,” kata Hasbi dalam video tersebut dikutip dari CNN Indonesia.
Tak ada penjelasan lebih lanjut soal siapa anak yang dimaksud dan menang dalam hal apa. Saat ini salah satu anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sedang ikut Pilpres 2024 berpasangan dengan Prabowo Subianto. Paslon nomor urut 2 ini kerap disebut-sebut didukung oleh Jokowi meski parpol asal Jokowi, PDIP mengusung paslon Ganjar-Mahfud.
Lebih lanjut dalam video tersebut, Sekda Takalar mengeluhkan kesulitan mencari dana untuk menggaji guru PPPK, lantaran dana yang ada di Pemkab Takalar tidak ada.
“Setengah mati ini kami mencari dimana belanja untuk penggajian PPPK. Jadi kita bersyukur sekali ini Takalar pro kepada PPPK yang ada, tapi mohon maaf yang belum terangkat tunggu pengangkatan CPNS,” ungkapnya.
Hasbi menuturkan pengangkatan PPPK ini dirinya tidak mau menambah beban APBD. “Kita tidak mau menambah beban APBD, kita mau APBN dari pusat bertambah untuk pengajian PPPK,” pungkasnya.
Terkait video tersebut, Komisioner Bawaslu Sulsel Saiful Jihad menuturkan pihaknya sudah meminta ke Bawaslu Takalar untuk menelusuri atas dugaan pelanggaran netralitas ASN.
“Iya, tadi saya koordinasi dengan Bawaslu Takalar, katanya mereka saat ini sudah melakukan penelusuran,” kata Saiful.
Ia mengatakan pihaknya sudah mewanti-wanti netralitas ASN untuk dugaan pelanggaran pemilu. Meski demikian, Saiful mengaku belum dapat menentukan adanya pelanggaran tindak pidana pemilu, karena Bawaslu Takalar masih melakukan penelusuran.
Namun jika mengarah pada pelanggaran pidana pemilu pasti ada tahapannya yang akan dilakukan oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu). “Kita lihat dulu posisi kasusnya bagaimana. Apakah menguntungkan pasangan calon lain atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, dikonfirmasi Sekda Takalar, Muhammad Hasbi membantah dirinya berkampanye untuk pasangan calon tertentu. Hasbi mengatakan ia tak mengajak para guru yang hadir pada acara rembuk guru di Takalar untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu.
“Tidak ada ajakan memilih pasangan calon ataupun menyampaikan visi misi paslon. Yang saya sampaikan adalah program presiden,” kata Hasbi berkilah. [wip]