(IslamToday ID) – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir meminta seluruh peserta Pemilu 2024 menjadikan agenda kampanye terbuka sebagai kesempatan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan malah bikin panas.
“Kampanye terbuka sebaiknya dijadikan momentum untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Haedar di kantor PP Muhammadiyah, Kota Yogyakarta, Sabtu (20/1/2024).
“Jangan menampilkan argumen, logika, dan suasana yang justru menimbulkan panas, memancing, dan sekaligus juga menimbulkan pro kontra,” lanjutnya dikutip dari CNN Indonesia.
Haedar meyakini para peserta pemilu bisa menggelar kampanye yang menarik hati rakyat itu dengan hal-hal yang simpatik, konstruktif, positif, dan sekaligus menggembirakan masyarakat.
“Kasihan bagi masyarakat yang masih susah hidupnya itu, sudah susah hidup dibikin susah lagi oleh kampanye,” ujarnya.
Kampanye akbar atau rapat umum Pemilu 2024 akan dimulai pada 21 Januari hingga 10 Februari sesuai ketentuan KPU.
Berdasarkan Peraturan KPU berlaku rapat umum dapat digelar di lapangan, stadion, alun-alun dan tempat terbuka lainnya dengan memperhatikan daya tampung tempat pelaksanaan.
Rapat umum dilaksanakan selama 21 hari dan berakhir saat masa tenang dimulai. Masa coblosan pada 14 Februari 2024 kemudian akan dilanjut dengan proses rekapitulasi hasil penghitungan suara sehari setelahnya hingga 20 Maret 2024.
Lebih lanjut, Haedar turut berpesan kepada seluruh peserta pemilu dan pendukungnya di bulan Ramadan nanti yang masih berbarengan dengan tahapan pemilu agar tetap mengusung spiritualitas luhur, berkontestasi secara santun serta bermoral dan beretika.
“Menjunjung tinggi persaudaraan dalam perbedaan, dan kalau boleh berharap kita bisa berdemokrasi secara lebih bermartabat. Insya Allah, saya yakin umat Islam, bangsa Indonesia yang religius akan menjalani kehidupan secara lebih bermartabat lagi di masa-masa mendatang,” pungkasnya. [wip]