(IslamToday ID) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menanggapi pernyataan Mahfud MD saat debat cawapres yang menyebut deforestasi atau penggundulan hutan secara besar-besaran yang mencapai 12,5 juta hektare selama 10 tahun terakhir pemerintahan Presiden Jokowi. Siti menegaskan data tersebut salah. Terdapat pula kesalahan cara membaca data.
“Saya harus mengatakan bahwa data itu salah. Kalau 10 tahun terakhir berarti pakai data 2013. Tahun 2013 itu deforestasi kita itu 730.000 hektare, 2015 karena kebakaran hutan gede, deforestasinya 1,09 juta hektare. Kenaikan itu karena El Nino besar di 2015,” kata Siti dikutip dari YouTube Metro TV, Selasa (22/1/2024).
Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2016 dan 2017 menjadi 630.000 hektare dan 480.000 hektare. Sedangkan pada 2018 turun lagi menjadi 440.000. Namun pada 2019 karena ada El Nino angka tersebut kembali naik meski tidak sebesar pada tahun 2015. “Deforestasinya menjadi 460.000 hektare,” kata Siti.
Sementara, pada 2022 deforestasi Indonesia berada pada angka 104.000 hektare. “Bagaimana bisa jumlahnya 10 tahun (menjadi) 12 juta hektare?” ucapnya heran.
Sebelumnya, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD membeberkan selama 10 tahun terakhir terjadi deforestasi hingga 12,5 juta hektare.
Mahfud memaparkan, terjadi deforestasi yang melibatkan lebih dari 2.500 tambang ilegal. Deforestasi, lanjutnya, terjadi sangat masif hingga luasnya lebih dari luas negara Korea Selatan.
“Bahkan, dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi 12,5 juta hektare hutan kita. Itu jauh lebih luas dari Korea Selatan dan 23 kali luasnya Pulau Madura di mana saya tinggal,” ujar Mahfud saat debat. [ran]