(IslamToday ID) – Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI resmi memecat senator asal Bali, Arya Wedakarna (AWK) buntut pernyataannya yang diduga bernuansa SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti di Kantor DPD RI, kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (2/2/2024). “Sah, sudah di paripurna hari ini. Sah, sah,” kata La Nyalla dikutip dari Kompas.
Ia mengatakan, keputusan soal pemecatan diserahkan kepada BK DPD. Arya disebut terbukti melanggar etik. Menurutnya, kasus yang dilakukan Arya sudah banyak. Namun, ia tak menjelaskan rinci soal kasus lainnya.
“Memang sudah banyak sekali sih kasusnya AWK ini, sudah banyak, berapa kali ya, empat kali ya. Sudah diampuni-diampuni, nah ini menyangkut umat agama,” ujarnya.
La Nyalla mengatakan, hasil BK DPD akan diajukan ke presiden. Ia mengatakan pengganti Arya juga mengikuti arahan presiden.
“Tetapi kan proses pemecatan itu baru dari DPD ya, tinggal nanti kita ajukan ke presiden. Nanti bagaimana dengan presiden,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Kehormatan DPD melaksanakan sidang terkait laporan terhadap senator asal Bali, Arya Wedakarna alias AWK di kantor DPD RI Provinsi Bali, Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (19/1/2024).
Adapun laporan tersebut berdasarkan rekaman video saat AWK menggelar rapat bersama Kanwil Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua BK DPD RI Habib Ali Alwi mengatakan sidang dalam rangka untuk mendalami ada tidaknya pelanggaran kode etik terkait pernyataan AWK dalam video viral tersebut.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mendengar penjelasan dari pihak MUI Bali sebagai pelapor dan AWK sebagai terlapor, serta para saksi dari Bea Cukai Ngurah Rai.
Polemik kasus Arya ini terkait video pendek berisikan rekaman rapat dengar pendapat yang diikutinya bersama pihak PT Angkasa Pura I, Bea Cukai Ngurah Rai, dan instansi lain pada 29 Desember 2023. Dalam rapat itu membahas tiga hal, tentang masalah petugas Bea Cukai di Bali dan undang-undang transportasi.
Kemudian juga membahas soal Bandara Ngurah Rai yang masuk peringkat bandara terburuk di dunia bersama dengan bandara lainnya di Indonesia. Di tengah acara, Arya meminta agar petugas bagian depan di bandara agar tidak menggunakan penutup kepala.
“Jangan kasih yang penutup-penutup (kepala) enggak jelas. This is not Middle East (Ini bukan Timur Tengah),” katanya.
Setelah video itu viral, Arya Wedakarna memberikan klarifikasi. Pernyataan maaf dari Arya itu diunggahnya melalui akun media sosialnya. [wip]