(IslamToday ID) – Pengamat politik Hanta Yuda menilai pertemuan yang terjadi antara dua king maker, Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Ahad (18/2/2024) malam bukan hanya pertemuan politik biasa. Tapi, menurutnya, Jokowi sedang menentukan strategi politiknya.
“Pak Jokowi sedang melakukan strategi atau langkah politik 3M yakni memecah, mencegah, dan merangkul. Memecah itu dalam konteks ini mengancam dengan memecah koalisi AMIN atau 01. Dan apabila Nasdem bergeser pecahlah koalisi ini. Untuk itu strategi ini berpotensi memecah koalisi AMIN,” kata Hanta dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa (20/2/2024).
Kedua, pertemuan kedua tokoh besar ini guna mencegah terjadinya konsolidasi kekuatan antara 01 dan 03.
“Mencegah pertemuan antara king maker yang lain antara Pak Surya Paloh dan Ibu Megawaati Soekarnoputri. Kalau itu yang terjadi peta politik menjadi berubah,” paparnya.
Pertemuan ini dinilai juga untuk merangkul agar Nasdem mau bergabung dalam pemerintahan yang nantinya akan dipimpin oleh Prabowo-Gibran.
“Pak Jokowi menjadi jembatan, menggoda atau merayu Nasdem untuk bergabung dalam pemerintahan. Kemungkinan ini kebutuhan bagi pemerintahan berdasarkan quick count atau real count sementara bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran itu membutuhkan tambahan partai,” tuturnya.
“Sepertinya Partai Nasdem adalah partai pertama yang diajak, kemudian ada PKB dan sebagainya,” lanjutnya.
Sementara dari sisi Nasdem dan koalisi AMIN, terancam akan pecah yang mengakibatkan Koalisi Perubahan akan berubah.
“Petanya akan berubah. Mas Anies Baswedan sebagai capres akan kehilangan mitra atau kaki politik yang selama ini mengusung perubahan. Ini ancamannya. Tendensinya semakin kuat kalau Nasdem betul-betul merapat,” terangnya.
Ia juga melihat peluang PKB akan merapat menjadi koalisi. Demikian juga dengan partai-partai lain yang menurutnya strategis untuk bergabung dalam pemerintahan.
“Setelah Nasdem pasti PKB, karena dua partai ini secara genetik politik tidak terbiasa berada di luar pemerintahan. Kalau kita lihat mereka juga memiliki kedekatan. Dugaan saya PKS juga kalau diajak tidak menutup kemungkinan menginginkan. Saya ragu kalau ketiganya menolak kalau diajak masuk ke pemerintahan,” pungkasnya. [ran]