(IslamToday ID) – Pengamat politik Adi Prayitno menilai pelantikan dua menteri oleh Presiden Jokowi hari ini untuk mengisi kekosongan tempat yang ditinggalkan oleh menteri sebelumnya sekaligus upaya untuk rekonsiliasi politik.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri ATR/BPN dan Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam menggantikan posisi Mahfud MD.
“Ada dua hal, pertama untuk mengisi kekosongan politik yang ditinggalkan oleh Menko Polhukam sebelumnya, untuk itu kekosongan ini harus diantisipasi. Tidak mengherankan kalau dicari penggantinya yang dinilai sepadan memiliki kapasitas, rekam jejak yang cukup mumpuni untuk menggantikan Pak Mahfud MD. Jadi dalam kasus ini memang untuk mengisi kekosongan politik,” kata Adi dikutip dari YouTube tvOneNews, Rabu (21/2/2024).
“Kedua, saya membaca ini sebagai bagian dari rekonsiliasi politik antara Jokowi dengan Partai Demokrat, rekonsiliasi Pak Jokowi dengan Pak SBY. Kita tahu Partai Demokrat sepanjang sembilan tahun belakangan merupakan partai politik yang cukup menyalak, cukup kritis, dan memberikan perlawanan yang kritis di luar basis politik pemerintah,” lanjutnya.
Jadi dengan kata lain, kata Adi, pelantikan AHY ini merupakan rekonsiliasi politik yang dilakukan terhadap partai oposisi yang berbeda secara diametral oleh Jokowi.
“Seperti kita tahu Pak SBY selama proses kandidasi pemilu sangat terlihat agresif mengkritik pemerintah. Pak SBY menuduh di 2024 ini Pilpres sudah diatur, potensi kecurangannya cukup terbuka, bahwa Pilpres hanya akan dua poros dan pemenangnya sudah ditentukan. Ini bisa dilihat sebagai narasi kelompok kritis yang kemudian bisa dilihat dari kawan-kawan Demokrat,” paparnya.
Menurutnya, dari sekian banyak reshuffle kabinet yang dilakukan Jokowi, reshuffle kali ini yang paling menarik.
“Karena ada faktor AHY, Demokrat, kelompok-kelompok oposisi yang in the end of the day-nya di delapan tahun sisa pemerintahannya Pak Jokowi juga menjadi bagian dari kekuasaan politik pemerintah,” ujarnya.
Adi juga tidak menampik apabila dilantiknya AHY sebagai Menteri ATR/BPN sebagai bentuk imbalan atas dukungannya dalam pemilu kemarin.
“Tapi secara umum agak kelihatan tensi politik mulai menurun ketika Demokrat menyatakan dukungan politiknya kepada Prabowo-Gibran. Itu sepertinya titik terang yang mulai mempertemukan posisi Jokowi dan SBY secara umum dan diametral. Mungkin kalau ini disebut sebagai imbalan, mungkin iya,” ucap Adi. [ran]