(IslamToday ID) – Mantan Ketua KPK Abraham Samad menyebut kondisi KPK saat ini terburuk sepanjang sejarah lembaga itu berdiri. Bagaimana tidak, beberapa waktu lalu Ketua KPK Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemerasan. Kemudian tak kalah heboh, sebanyak 78 pegawai KPK juga diketahui terlibat pungutan liar (pungli).
“Ini adalah sejarah paling buruk dalam perjalanan KPK. Bayangkan seorang ketua KPK itu terjerat kasus korupsi. Pemerasan itu kan bagian dari korupsi. Kita juga pernah lihat, ada Lili (Pintauli Siregar) komisioner lain yang menerima gratifikasi nonton balap di Mandalika,” kata Abraham dikutip dari YouTube Liputan6, Selasa (5/3/2024).
Banyaknya insiden yang mencoreng citra KPK dinilai Abraham dapat menjadi preseden buruk. Masyarakat nantinya tidak akan lagi percaya dengan lembaga ini.
“Tidak pernah terjadi (sebelumnya), ini kan luar biasa. Ada sebuah lembaga yang dipercaya masyarkat tapi di dalamnya bobrok, kan aneh. Sehingga orang bisa tidak percaya. (Kejahatan yang terjadi di KPK) Masif, kalau satu, dua, tiga itu kasuistis, tapi kalau masif berarti ada masalah dengan sistemnya di dalam, ada masalah dengan ketauladanan,” ungkapnya.
Abraham menyebut masalah ketauladanan karena para anggota ini melihat pemimpinnya berlaku melanggar aturan.
“Pimpinannya itu brengsek, pimpinannya penjahat, kan gitu. Itu yang terjadi di KPK sekarang. Jadi tidak ada lagi ketauladanan, tidak ada lagi contoh,” ujarnya.
Abraham lantas melihat ada upaya yang didesain dengan sengaja untuk melemahkan KPK saat ini.
“Pertama merivisi UU KPK yang lama dengan yang baru, dan hasil revisi itu saya sudah baca pasal per pasal itu semua tidak ada satu pun yang bisa dikatakan menguatkan, justru yang ada melemahkan KPK. Lemah dalam pemberantasan korupsi dan lemah dari segi infrastruktur kelembagaan,” tuturnya.
Kedua, sebutnya, adanya infiltrasi pimpinan KPK ke dalam lembaga KPK. “Dimasukkanlah orang-orang yang moralnya itu bobrok untuk memimpin KPK, supaya KPK berantakan. Biar keropos dari dalam. Makanya kasus Firli ada, kasus Lili ada,” ucapnya. [ran]