(IslamToday ID) – Pakar komunikasi politik UGM Nyarwi Ahmad menilai ada korelasi antara kunjungan Presiden Jokowi ke daerah-daerah di Indonesia dengan kemenangan paslon 02 Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
“Peluang-peluang sosok politisi untuk mempengaruhi pemilih itu selalu ada, tapi studi perilaku pemilih atau studi marketing politik itu selalu memiliki prinsip tidak ada faktor tunggal yang 100 persen mempengaruhi pilihan-pilihan pemilih, selalu dibuka variabel-variabel lain,” kata Nyarwi, Kamis (4/4/2024).
Itu juga dijelaskan bahwa bansos hanya memiliki hasil 9 persen untuk menarik minat pemilih. Artinya, lanjut Nyarwi, ada variabel lain yang mempengaruhi pilihan pemilih. Ketimbang bansos, ia lebih setuju apabila efek Jokowi lebih berpengaruh untuk mengubah pilihan pemilih.
“Intinya politisi yang punya bobot pengaruh itu bisa menjadi endorser. Misalnya Pak Jokowi katakanlah punya endorser dan itu pasti punya pengaruh, itu saya setuju. Data-data di approval rating Pak Jokowi itu kan tinggi sekali 75-80 persen. Dan apabila dikatakan tidak ada pengaruh kan tidak mungkin,” bebernya.
Meski diakui, Jokowi memiliki tingkat keterpengaruhan tinggi, namun belum tentu setiap kunjungan yang dilakukannya bisa mengubah pilihan seseorang. Menurutnya, itu masih harus dibuktikan.
“Tapi balik lagi ini butuh pengujian-pengujian ilmiah dengan data-data statistik yang lebih sistematik dengan unit analisis yang lebih spesifik,” ujarnya. [wip]