ISLAMTODAY — Analis Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun memberikan tanggapannya terkait demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa di berbagai penjuru tanah air.
Ia memberikan apresiasi terhadap para mahasiswa yang sudah turun ke jalan. Mereka rela meninggalkan kelas demi memperjuangkan nasib rakyat yang makin terdzalimi dengan naiknya harga BBM bersubsidi.
“Demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan BBM sudah benar, mereka menyuarakan suara rakyat,” kata Ubedilah Badrun dalam keterangan tertulisnya.
Ubedilah yang juga mantan aktivis ’98 mengungkapkan kunci keberhasilan aksi ialah ‘daya tahan’ demonstrasi tersebut. Jika aksi unjukrasa itu bisa bertahan hingga berbulan-bulan lamanya.
“Di banyak negara gerakan mahasiswa membela rakyat itu hanya akan menang ketika mereka mampu bertahan berhari-hari bahkan berbulan-bulan untuk menyuarakan aspirasinya,” tandasnya.
Berdasarkan pantauan ITD News jumlah aksi di Indonesia terus meningkat pasca diumumkannya harga BBM oleh pemerintah pada Sabtu (3/9). Gelombang aksi terus terjadi dari ujung Aceh, Medan, Padang, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, Bekasi, Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Purwokerto, Kebumen, Semarang, Solo, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Sidoarjo, Surabaya, Balikpapan, Palangkaraya, Pontianak, Samarinda, Kendari, Gorontalo, Palu, Makassar, Ambon, Sikka, Mataram, Jayapura, Timika, Sorong dan diperkirakan akan terus bertambah.