ITD NEWS — Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikun mengkritik rencana pemerintah mengimpor gula besar-besaran pada tahun 2023 mendatang. Kebijakan rencana impor gula putih 991.000 ton tersebut dinilai hanyalah agenda rutin 5 tahunan menjelang pemilu.
“Impor besar ini selalu datang setiap 5 tahun. Dulu impor terbesar tahun 2018, 2013. Impor besar-besaran selalu menjelang pemilu,” kata Soemitro dilansir dari bisniscom (26/12/2022).
Soemitro mengungkapkan semestinya pemerintah tidak perlu menetapkan kebijakan impor. Hal ini dikarenakan masih ada sisa stok gula 1 juta tondi tahun 2021, belum lagi dengan akan adanya musim panen tebu.
“Dengan ditambah lagi impor hampir 1 juta ton raw sugar [980.000 ton] berarti tahun 2022 ada sekitar 2 juta ton lebih, sedangkan produksi gula dalam negeri tahun 2022 ada sekitar 2,45 juta ton. Berarti di awal Januari-Desember 2022 total ada 4,6 juta ton (impor+produksi nasional),” ungkap Soemitro.
Ia menuturkan konsumsi gula nasional di Indonesia kurang dari 250.000 ton per bulan, artinya 3juta dalam setahun. Dengan jumlah tersebut sisa gula nasional mencapai 1,6 juta ton gula hingga akhir 2022, dan pemerintah tidak perlu buru-buru impor hingga Agustus 2023.
“Artinya kita tidak perlu impor karena bisa mencukupi hingga bulan ke 7 atau 8 di 2023. Belum lagi April, Mei, Juni sudah memasuki masa panen,” ujar Soemitro.
Sementara itu Menteri Kehutanan RI 2004-2009, Malam Sambat Kaban memberikan sentilan kepada Presiden Jokowi tentang ‘muliakan petani’ dengan menghentikan kebijakan impor sejumlah bahan pangan. Ia juga menyinggung proyek holding BUMN, Sugarco untuk meningkatkan produksi gula pasir nasional pada 2021 lalu.
“Katanya stop impor, muliakan petani ternyata cuma OMDO (Omong Doang). Beras impor,gula impor. Untuk apa holding sugar (Sugar Co-BUMN),” ujar MS Kaban dilansir dari twitternya @MSKaban3 pada 27 Desember 2022. “Beginikah visi Presiden kata dan perbuatan acapkali kagak singkron. Paling enak nyalahkan istana, memang iya karena sumbernya memang istana,” ujarnya.