ITD NEWS — Indonesia sejak era Kesultanan Islam hingga tahun 2020 masih menjadi penghasil rempah-rempah seperti cengkeh terbesar di dunia. Ironisnya total impor rempah-rempah jenis cengkeh dan lada RI totalnya mencapai Rp 2,9 triliun lebih.
Dilansir dari CNBCIndonesia (28/12) dengan mengutip data Food Agriculturan Organization (FAO) tahun 2020, produksi cengkeh di Indonesia mencapai 133.604 ton. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jika produksi cengkeh nasional merosot menjadi 8,2 ton atau turun 53,71 persen.jika dibanding tahun 2021.
BPS juga mengungkapkan tentang data impor besar-besaran cengkeh sepanjang Januari sampai Oktober 2022. Total nilainya mencapai US$ 189 juta atau Rp 2,9 triliun di tahun 2022.
Sejumlah negara menjadi sumber pemasok cengkeh RI diantaranya ada Madagaskar, Tanzania, Comoros, dan Singapura. Selain menjadi pengimpor cengkeh Indonesia juga tercatat sebagai pengimpor lada dari Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Australia.
Meskipun jumlah impor pala jauh lebih sedikit dari cengkeh, hanya US$ 2,5 juta atau setara Rp 39,5 miliar dengan volume impor 401.971 kilo. Namun fakta tersebut telah menempatkan Indonesia bukan lagi menjadi raja rempah seperti ribuan tahun lalu.