ITD NEWS — Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri atas Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), KontraS Aceh, Perkumpulan SUAKA, Amnesty International Indonesia, Yayasan Geutanyoe, dan Sandya Institute mendesak pemerintah untuk memaksimlakan penanganan pengungsi Rohingya, Myanmar yang terdampar di Aceh. Mereka dalam catatannya mengungkapkan jika sejak November 2022 sudah ada lima kapal pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh.
Kapal kelima yang mendarat pada Ahad, 8 Januari 2023 lalu membawa 184 orang pengungsi, lebih dari 600 orang pengungsi ada di Aceh. Kedatangan ratusan pengungsi dalam tiga bulan terakhir disebabkan oleh situasi Myanmar yang tak kunjung membaik. Aceh menjadi pilihan bagi mereka untuk menyelamatkan diri karena lokasinya yang strategis.
“Kedatangan Pengungsi Rohingya akhir-akhir ini dikarenakan situasi di Myanmar yang belum membaik. Mayoritas pengungsi Rohingya masuk ke Indonesia melalui Aceh yang terletak di ujung utara Indonesia sehingga merupakan tempat strategis bagi para pengungsi untuk berlabuh,” ungkap Koalisi Masyarakat Sipil dalam keterangan persnya yang dilansir dari situs remi KontraS, Senin, 9 Januari 2023.
Indonesia kini memegang posisi penting sebagai pimpinan negara-negara ASEN diminta harus lebih tegas dalam merespon permasalahan yang terjadi di Myanmar. Berbagai isu kemanusiaan dan konflik di Myanmar terkesan masih dianaktirikan oleh negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.
“Indonesia yang sedang memegang posisi ASEAN Chairmanship harus lebih tegas untuk merespon permasalahan yang terjadi di Myanmar. Berbagai isu kemanusiaan dan konflik yang terjadi di Myanmar sampai saat ini belum mendapat respon tegas dari negara anggota ASEAN termasuk Indonesia,” ungkap Koalisi Masyarakat Sipil.
Jika situasi yang terjadi di Myanmar terus dibiarkan maka pengungsi asal Myanmar akan terus berdatangan ke Indonesia. Bahkan dalam scenario terburuknya banyak pengungsi Rohingya yang akan terombang-ambing di lautan. “Hal ini menyebabkan masih banyak pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Indonesia. Apabila situasi di Myanmar makin memburuk, kedepannya kemungkinan akan lebih banyak pengungsi yang terombang-ambing di lautan,” tegas Koalisi Masyarakat Sipil.