(IslamToday ID) – Nilai tukar mata uang rupiah terus melemah terhadap dolar dalam beberapa bulan terakhir terancam membuat sejumlah harga komoditas pangan naik. Dilansir dari kontancoid (27/9) Rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan di hari Rabu (27/9) yakni Rp 15.520 per dolar AS. Dilansir dari cnbcindonesia (28/9) posisi rupiah tersebut merupakan posisi terlemah dalam 8 bulan terakhir. Sepanjang bulan September 2023, nilai tukar rupiah anjlok 1,87%.
Sejumlah komoditas pangan yang berpotensi mengalami kenaikan diantaranya adalah gandum yang 100% diimpor dari negara lain seperti Kanada, Bulgaria, Rusia dan Ukraina. Gandum merupakan bahan untuk pembuatan mie instan. Selain gandum, harga kedelai yang didatangkan dari Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Meksiko dan Belanda juga akan semakin mahal. Artinya harga tempe juga berpotensi naik. Senada dengan harga gandum, kedelai, harga gula juga dikhawatirkan akan mengalami kenaikan. Indonesia merupakan importir gula yang cukup besar, 3,47juta (Januari-Agustus 2023).
Negara-negara pemasok gula RI diantaranya ada Brasil, Australia, Thailand, Korsel dan Malaysia. Berikutnya harga pangan yang dikhawatirkan akan naik ialah susu, sebab 80% kebutuhan susu di Indonesia adalah hasil impor. Indonesia bahkan telah pengimpor susu dalam jumlah yang cukup besar 200.833 ton sepanjang bulan Januari-Agustus 2023.