(IslamToday ID) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Grup Kerjasama Bilateral DPR RI mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap sikap Barat dan AS yang memiliki standar ganda dalam konflik di Gaza yang tak kunjung usai. Uni Eropa dan AS dinilai terlalu reaktif terhadap serangan yang dilakukan oleh Palestina ketika mempertahankan wilayahnya dari serangan Israel.
MUI menyoroti dukungan Presiden AS, Joe Biden kepada Israel ketika menyerang balik Pejuang Hamas, Palestina. Begitu pula dengan sikap Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen yang lebih mendukung Israel dan mengecam serangan Hamas.
Sikap ini tentu sangat mengecewakan di tengah penderitaan rakyat Palestina selama ini. Mereka dinilai tidak konsisten dalam memperjuangkan hak kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
“Masih perlu dan pentingkah kita mendengarkan suara-suara yang disampaikan oleh negara-negara Barat dan Amerika yang bersifat diskriminatif dan double standard tersebut? Di mana mereka tampak sekali tidak konsisten dan tidak jujur kepada dirinya sendiri dan orang lain,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Dr. Anwar Abbas dilansir dari inilahcom, Senin 9 Oktober 2023.
Kekecewaan dan kecaman juga disampaikan oleh DPR RI hal ini disampaikan oleh Ketua GKSB DPR RI untuk Palestina, Dr. Syahrul Aidi Maazat. Sikap Uni Eropa dan AS yang dinilai reaktif terhadap serangan kelompok pejuang Hamas kepada Israel namun diam ketika Israel mencaplok tanah Palestina.
“Kita kecewa dengan standar ganda Uni Eropa dan AS atas berbagai konflik di Jalur Gaza ini. Jika ini terjadi, maka kita ragu akan muncul perdamaian di wilayah tersebut,” ungkap Syahrul dilansir dari cakaplahcom, Senin 9 Oktober 2023.
Dilansir dari kumparancom, dan bbcindonesia Senin (9/10/2023) menurut laporan Badan Kemanusiaan PBB sebanyak 123.538 orang warga Palestina mengungsi akibat serangan udara di Gaza, Palestina.Sementara itu menurut data badan urusan pengungsi Palestina sebanyak 73.538 orang mengungsi di 64 sekolah di Jalur Gaza, Palestina.
Aksi saling serang yang terus berlanjut hingga Senin (9/10) itu menyebabkan korban jiwa muncul dari Israel dan Palestina. Israel dalam laporannya menyebut 700 orang warganya tewas lalu 2.150 orang mengalami luka-luka, sementara dari Otoritas Palestina mencatat 413 orang mati syahid dan 2.300 orang mengalami luka-luka dalam insiden perang antara Israel dan Palestina.