IslamToday ID — Ribuan warga Palestina di kota Ramallah, dilaporkan menggelar aksi unjuk rasa menentang rencana Israel untuk mencaplok dan merebut sebagian besar wilayah Tepi Barat.
Dengan mengibarkan bendera Palestina serta mengangkat poster-poster yang mengekspresikan pengecaman dan penolakan atas rencana pencaplokan Israel di Lapangan Al-Manara, pusat kota Ramallah.
“Warga Palestina berkumpul disini hari ini untuk menunjukkan bahwa mereka menolak Rencana Perdamaian Timur Tengah dan rencana aneksasi Israel,” demikian pernyataan Anggota Komite Eksekutif PLO, Wasil Abu Yousef, dilansir dari Anadolu Agency.
Yousef menegaskan warga Palestina harus bersatu melawan langkah Amerika Serikat dan Israel.
“Hari ini, Palestina bersatu untuk melawan rencana Amerika Serikat (AS) dan Israel yang menargetkan Palestina,” imbuh Yousef.
Sejumlah orator dalam aksi tersebut misalnya pejabat Fatah dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), memperingatkan bahwa aneksasi itu akan membunuh setiap kesempatan untuk mencapai kesepakatan damai di kawasan. Hal ini juga akan mengkhianati tujuan berdirnya negara Palestina yang mandiri dan layak pada 5 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, demikian dilansir dari Miraj News Agency (MINA)
Menanggapi rencana aneksasi, PLO bulan lalu memutuskan semua perjanjian yang ditandatangani dengan Israel dan menangguhkan semua hubungan, termasuk koordinasi keamanan.
PLO juga menuntut posisi yang jelas dan tegas dari komunitas internasional terhadap aneksasi, termasuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
Pemerintah Israel saat ini sedang memperdebatkan rencana pencaplokan wilayah Lembah Yordania dan wilayah Utara Laut Mati, yang berbatasan dengan Yordania.
Selain itu, Israel juga bersikukuh untuk menegaskan eksistensinya di lebih dari 100 pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat, Palestina.
Untuk diketahui, Israel diperkirakan akan melakukan aneksasi wilayah Tepi Barat pada 1 Juli mendatang, hal ini terungkap dari kesepakatan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz, Ketua Partai Biru dan Putih.
Rencana pencaplokan wilayah Palestina oleh Israel ini merupakan perkembangan dari “Kesepakatan Abad Ini” (Deal of the Century) yang diprakarsai Presiden AS Donald Trump yang diumumkan pada 28 Januari lalu.
Dengan perencanaan semacam itu, Yerusalem akan dicaplok dan dinyatakan sebagai “ibukota Israel yang tidak terbagi, dalam konsep dua negara sebelumnya”.
Menurut sejumlah pejabat Otoritas Palestina, Israel juga akan mencaplok 30-40 persen wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.[IZ]