(IslamToday ID) – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Perancis Emmanuel Macron menyerukan penghentian total pertempuran di Nagorno-Karabakh. Kedua pemimpin dunia tersebut siap untuk meningkatkan upaya diplomatik demi membantu menyelesaikan konflik.
“Vladimir Putin dan Emmanuel Macron meminta pihak yang bertikai menghentikan tembakan sepenuhnya dan secepat mungkin, mengurangi ketegangan, dan menahan diri,” kata Kremlin seperti dikutip di kantor berita TASS, Kamis (1/9/2020).
Dalam percakapan telepon yang merupakan inisiatif Macron itu, kedua pemimpin membahas parameter konkret untuk kerja sama lebih lanjut, terutama dalam kerangka OSCE Minsk Group.
Kedua pemimpin itu menyatakan kesiapan mereka untuk melihat pernyataan yang dibuat atas nama ketua bersama Minsk Group, yakni Rusia, Perancis, dan Amerika Serikat (AS), yang akan menyerukan diakhirinya segera pertempuran dan dimulainya pembicaraan.
Putin juga mengatakan kepada Macron bahwa setiap upaya mencampuri urusan negara ketiga tidak bisa diterima ketika keduanya membahas Belarusia. Putin mencatat, kata Kremlin, posisi Rusia bahwa setiap upaya mencampuri urusan dalam negeri negara berdaulat dan tekanan dari luar terhadap otoritas yang sah tidak bisa diterima.
Pembicaraan melalui sambungan telepon antara kedua pemimpin itu dilakukan setelah Macron bertemu pemimpin oposisi Belarusia, Svetlana Tikhanovskaya di Vilnius pada hari Selasa (29/9/2020). Namun, pernyataan Kremlin tersebut tidak menyebutkan mengenai pertemuan itu.
Di Belarusia telah terjadi aksi protes selama berminggu-minggu setelah pemilihan yang menyatakan Alexander Lukashenko sebagai pemenang, tetapi pihak oposisi mengatakan ada kecurangan. [wip]