(IslamToday ID) – Sekelompok warga dilaporkan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Indonesia (RI) di Myanmar untuk memprotes sikap Jakarta yang diduga mendukung pemilu ulang yang diserukan militer negara tersebut.
Melalui Twitter, seorang jurnalis Aljazeera yang merupakan eks koresponden Reuters di Myanmar, Hin Zaw mengunggah sejumlah gambar yang memperlihatkan Kedubes RI di Yangon telah dikepung warga lokal dengan berbagai slogan berbahasa Myanmar.
“Protes telah berlangsung di Kedubes Indonesia di Yangon pagi ini menyusul laporan yang muncul bahwa negara (RI) tengah membujuk negara ASEAN lain untuk mendukung pemilu baru yang diserukan junta militer ilegal,” kata Hin Zaw dalam unggahannya.
Sejumlah foto pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi yang masih ditahan militer juga turut terpampang dalam demonstrasi tersebut. “Kami tidak butuh pemilu baru!” seruan para pendemo di depan Kedubes.
“Kami ingin pemerintah yang telah kami pilih kembali. Hormati suara kami!” bunyi slogan lainnya.
Dikutip dari Reuters, tiga sumber diplomatik yang mengetahui masalah ini mengatakan gagasan Indonesia tersebut telah mendapat dukungan kuat sejumlah negara.
Laporan terkait posisi Indonesia itu memicu kecaman dari berbagai pihak terutama di media sosial. Sebagian besar netizen Myanmar mengecam gagasan Indonesia soal pemilu tersebut.
Menanggapi itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi langsung mengeluarkan pernyataan resmi. Ia mengatakan transisi Myanmar menuju demokrasi harus mengikuti keinginan rakyatnya, terutama setelah kudeta militer yang berlangsung pada 1 Februari lalu.
“Transisi demokrasi inklusif harus diupayakan sesuai dengan keinginan rakyat Myanmar. Jalan apa pun yang ditempuh di depan harus dilakukan untuk mencapai tujuan ini,” kata Retno.
“Indonesia sangat prihatin dengan situasi di Myanmar dan mendukung rakyat Myanmar. Kesejahteraan dan keamanan masyarakat Myanmar menjadi prioritas nomor satu,” tambahnya.
Retno meminta seluruh pihak menahan diri secara maksimal untuk menghindari pertumpahan darah.
Meski begitu, Kemenlu RI menolak berkomentar apakah mereka mendukung hasil pemilu 8 November lalu yang dimenangkan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi.
Kemenlu RI juga menolak mengomentari laporan Reuters terkait gagasan Indonesia yang tengah mencari dukungan negara ASEAN lain untuk mendorong pemilu ulang di Myanmar. [wip]