(IslamToday ID) – Arkeolog Arab Saudi berhasil menemukan jalur kuno yang dipakai jamaah Islam di Kufah, Irak untuk menuju Makkah, Arab Saudi.
Jalur Zubaida, juga dikenal sebagai rute ziarah Kufi, adalah jalur bersejarah yang membentang lebih dari 1.600 km dari Kufah di Irak hingga Makkah.
Jalur kuno tersebut dulunya merupakan jalur perdagangan umum di era pra-Islam dan kemudian digunakan oleh jamaah setelah penyebaran Islam.
Penemuan ini menyusul serangkaian penelitian yang baru-baru ini dilakukan di situs penggalian yang telah digali di jalan setapak, khususnya di kawasan Hail.
Kini Arkeolog bersiap untuk mengungkap rute dengan rekayasa rumit yang pernah melayani ribuan peziarah setiap tahun.
Kementerian Pariwisata Saudi baru-baru ini memberikan lampu hijau kepada para arkeolog dari Universitas Hail, bersama dengan beberapa ahli asing, untuk memulai eksplorasi dan penggalian di situs-situs di Fayd dan Al-Bayyaith.
Dr Khalil Al-Ibrahim, Rektor Universitas Hail, mengatakan Departemen Pariwisata dan Arkeologi di universitas tersebut telah menandatangani beberapa perjanjian dengan Kementerian Pariwisata untuk mengeksplorasi situs arkeologi yang belum diteliti di wilayah tersebut.
“Banyak kota Islam dan situs arkeologi di Jalur Zubaida di Hail belum dieksplorasi dan digali,” kata Al- Ibrahim seperti dikutip dari Arab News, Rabu (17/3/2021).
“Ada banyak informasi dan peninggalan arkeologi yang tersembunyi di bawah area tersebut,” sambungnya.
Sejauh ini sudah ditemukan berbagai peninggalan purbakala di situs tersebut. “Berbagai situs arkeologi, termasuk kota warisan, telah ditemukan selama beberapa tahun ke belakang lalu,” ucap Al-Ibrahim.
“Selain pahatan batu yang berusia 10.000 tahun, ada juga gundukan kuburan, sumur, patung batu, tembikar, kaca, mineral, dan mata uang,” sambungnya.
Al-Ibrahim mengatakan bahwa pemerintah Saudi sangat mementingkan arkeologi, dan telah mengubah hukum warisan kerajaan dan program pelestarian untuk menyelamatkan situs-situs kuno di negeri itu.
Hail merupakan situs arkeologi penting yang berasal dari periode sejarah yang berbeda, termasuk zaman pra-Islam, dengan berbagai alat kuno, bangunan, gundukan kuburan dan ukiran milik peradaban Tsamud yang ditemukan.
“Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa arkeologi di situs Hail lebih unik dan berbeda dari yang ditemukan di daerah lain di kerajaan,” kata Al-Ibrahim.
“Terutama pahatan batu yang banyak dan berlimpah di Hail, dan mirip dengan museum yang memberi izin untuk mengintip sejarah kuno. Beberapa situs sudah terdaftar di UNESCO, seperti Jubbah dan Al-Shuwaymis yang sarat dengan ukiran batu,” sambungnya.
Departemen arkeologi universitas telah melakukan penggalian pada pahatan batu di daerah tersebut, dan menemukan pahatan itu berasal dari zaman perunggu. Penemuan ini diperkirakan yang pertama dari jenisnya di Jazirah Arab. [wip]