ISLAMTODAY ID — Sebuah jejak pendapat di 53 negara menemukan bahwa 44% orang di seluruh dunia menganggap Amerika Serikat sebagai ancaman bagi demokrasi mereka. Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding mereka yang meyakini hal yang sama tentang China dan Rusia.
Dari 53.000 orang yang disurvei di 53 negara, 44% responden menganggap pengaruh AS di negara mereka sebagai “ancaman bagi demokrasi”, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/5/2021).
Sedangkan sebanyak 26 % responden tidak menganggap hal serupa. Sementara itu, hanya 38% yang menganggap pengaruh China sebagai ancaman bagi demokrasi.
Ketakutan terhadap pengaruh Rusia adalah yang terendah dari ketiganya. Hanya 28% yang menganggap Rusia sebagai ancaman bagi demokrasi mereka.
Negara-negara Asia termasuk yang paling takut pada pengaruh AS, salah satunya Pakistan. Menariknya, responden Jepang justru menganggap AS menjadi ancaman dan perhatian yang lebih besar bagi mereka daripada China.
Sementara itu, Meksiko, Kanada, Kolombia, Yunani, Israel, Australia, Ukraina, dan Swiss juga termasuk di antara separuh teratas yang merasa terancam oleh AS.
Survei tersebut dilakukan oleh Latana dalam kemitraan dengan Alliance of Democracies (Aliansi Demokrasi).
Survei tersebut memiliki detail yang menarik menurut beberapa orang di media sosial.
Hal itu mengingat bahwa hasil menunjukkan tingkat ketakutan lebih tinggi terhadap AS daripada Rusia dan China.
Diketahui, Alliance of Democracies didirikan di Denmark oleh mantan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen.
Sementara itu, orang-orang di negara Eropa mengungkapkan tingkat ketakutan yang lebih rendah terkait pengaruh AS.
Mereka masih mengungkapkan lebih banyak ketakutan tentang pengaruh dari Moskow atau Beijing.
Selain itu, 64% dunia juga menganggap ketidaksetaraan ekonomi sebagai ancaman bagi demokrasi.
Terdapat sekitar 53% orang menganggap batasan kebebasan berbicara juga sebagai ancaman.
Mengenai “peran AS dalam urusan dunia”, orang-orang di Rusia, China, dan Eropa paling kritis, sedangkan Amerika Latin dan Asia nadanya lebih positif.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa kekhawatiran atas pengaruh AS pada negara demokrasi lain telah meningkat sejak tahun lalu yaitu naik 20% di Jerman saja dan 16% di China.
Big Tech dan Alliance of Democracies
Sebesar 49% orang mengganggap ancaman terkait “pemilu yang tidak adil atau curang” dan kekuatan perusahaan Teknologi Besar “Big Tech” – sebagian besar yang berbasis di Amerika Serikat – sebesar 48%.
Alliance of Democracies menyebut bahwa mereka didanai sejumlah negara demokrasi termasuk Kanada.
Alliance of Democracies juga menerima pendanaan dari Google, Facebook, Microsoft, Institut George W. Bush, Atlantic Council, dan Institut Demokratik Nasional yang didanai George Soros.[Resa/Reuters]