ISLAMTODAY — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwasSumber energi di Mediterania Timur harus dorong kerja sama bukan justru konfrontasi, Jumat (18/6), di Forum Diplomasi Antalya yang berlangsung tiga hari di Turki Selatan.
Soal sumber daya energi di Mediterania Timur, Erdogan mengatakan bahwa semua pihak yang terlibat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa ini “mengarah pada kerja sama alih-alih menimbulkan konfrontasi”.
Tahun ini, Turki dan Yunani melanjutkan pembicaraan konsultatif untuk menyelesaikan perselisihan bilateral di Laut Aegea dan Mediterania.
Turki, yang memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania Timur, menolak klaim batas laut dari Yunani dan pemerintah Siprus Yunani, serta menekankan bahwa klaim berlebihan kedua negara itu melanggar hak kedaulatan Turki dan Siprus Turki.
Tahun lalu Ankara mengirim beberapa kapal bor untuk mengeksplorasi energi di Mediterania Timur untuk menegaskan haknya di wilayah tersebut serta hak-hak Republik Turki Siprus Utara (TRNC).
Diplomasi Global
Erdogan menekankan bahwa Turki berharap dapat meningkatkan kerja sama di semua kawasan mulai dari Afrika hingga Amerika Latin dan dari Pasifik hingga Asia di periode mendatang.
“Saya percaya Forum Diplomasi Antalya akan berubah menjadi tempat di mana jantung diplomasi global berdetak tepat waktu,” ujarnya.
Forum Diplomasi Antalya, yang disponsori Anadolu Agency sebagai mitra komunikasi global, menjamu 10 kepala negara dan pemerintahan, 42 menteri luar negeri, tiga mantan kepala negara dan pemerintahan, lebih dari 50 perwakilan organisasi internasional atau mantan pejabat pemerintah, menurut Kementerian Luar Negeri Turki.
Debat kepentingan global, termasuk isu Balkan, masa depan Eropa, hubungan trans-Atlantik, pengungsi dan migran serta ancaman terorisme, akan dibahas secara mendalam selama forum tiga hari tersebut.
Turki juga akan mempresentasikan proposal terkait isu Mediterania Timur.[AA]