ISLAMTODAY ID-Lebih dari 70.000 orang Ceko melakukan unjuk rasa di Praha dengan menuntut sikap netral pemerintah terhadap perang Ukraina untuk memastikan pasokan energi dari Rusia tidak terputus menjelang musim dingin.
Para pengunjuk rasa marah pada Uni Eropa atas sanksi terhadap Rusia yang telah memicu melonjaknya tagihan listrik dan memicu krisis biaya hidup.
“Tujuan dari demonstrasi kami adalah untuk menuntut perubahan, terutama dalam memecahkan masalah harga energi, terutama listrik dan gas, yang akan menghancurkan perekonomian kita musim gugur ini,” ungkap penyelenggara acara Jiri Havel kepada berita lokal iDNES dan dikutip oleh Reuters.
Protes, yang diadakan di Wenceslas Square di jantung ibu kota, terjadi setelah pemerintah Ceko selamat dari mosi tidak percaya atas klaim oposisi atas kelambanan tindakan untuk melindungi warga dari hiperinflasi energi.
Munculnya ketidakstabilan politik menunjukkan bagaimana krisis energi Eropa memicu ketidakpuasan di antara rumah tangga.
Kami mencatat sebuah studi baru pada hari Jumat (2/9) yang memperingatkan bahwa kerusuhan sipil dapat berkobar di beberapa bagian Eropa selama enam bulan ke depan karena latar belakang makro inflasi yang tinggi dan memburuk.
“Ceko tercekik dengan sanksi Barat terhadap Rusia yang telah memicu krisis energi yang menghancurkan,” ungkapnya seperti dilansir dari ZeroHedge, Ahad (4/9).
Mereka menginginkan kepentingan Ceko lebih dulu daripada Uni Eropa dan menuntut netralitas, serta gas Rusia yang murah.
Sanksi Barat menjadi bumerang, dan beberapa orang Eropa menyadari bagaimana pemerintah mereka mengorbankan mata pencaharian mereka untuk perang proksi NATO melawan Rusia di Ukraina.
Apa yang terjadi di Praha bisa menyebar seperti api ke seluruh Uni Eropa.
(Resa/ZeroHedge)