ISLAMTODAY ID– Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Rabu (12/10) bahwa 10 unit pembangkit listrik tenaga nuklir yang dimatikan akan dimulai kembali di Prancis dalam beberapa minggu mendatang.
“Hari ini, kami memiliki 30 dari 56 reaktor nuklir yang beroperasi. Akan ada 40 dalam beberapa minggu mendatang. Tujuan kami adalah memiliki 45 unit operasi pada Januari,” ungkap Macron kepada penyiar nasional France 2, seperti dilansir dari Sputniknews, Kamis (13/10).
Prancis memiliki total 56 unit daya dengan total kapasitas 64,4 gigawatt jam.
Pada 25 Agustus, perusahaan energi milik negara Prancis, EDF, menunda peluncuran 4 dari 12 reaktor nuklir yang telah ditutup untuk pemeliharaan korosi pada Mei.
Perusahaan energi tersebut menyatakan bahwa, pada saat itu, 32 dari 56 reaktor nuklir di Prancis tetap ditutup.
Sebelumnya pada bulan September, Perdana Menteri Elisabeth Borne mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan perusahaan energi milik negara EDF untuk memenuhi tenggat waktu untuk perbaikan reaktor nuklir.
EDF, perusahaan yang mengoperasikan unit daya, mengatakan akan memulai kembali semua reaktor yang dimatikan sebelum musim dingin untuk menghindari kekurangan energi di negara itu di tengah melonjaknya harga energi.
Sejak tahun 2021, harga energi di Eropa telah tumbuh sebagai bagian dari tren global pemulihan pasca-COVID.
Setelah dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina dan penerapan beberapa paket sanksi terhadap Moskow oleh Barat, harga bahan bakar telah mempercepat pertumbuhan, mendorong banyak pemerintah Eropa untuk mengambil tindakan darurat.
(Resa/Sputniknews)