ISLAMTODAY ID-Jaksa Agung Merrick Garland mengklaim agen Beijing ikut campur dalam menuntut raksasa telekomunikasi pemerintah.
Lebih lanjut selama konferensi pers Senin (24/10), dia menyatakan bahwa dua tersangka agen intelijen China berusaha untuk mengganggu penuntutan Departemen Kehakiman AS atas perusahaan telekomunikasi China yang tidak disebutkan namanya.
Jaksa mengungkap dakwaan terhadap total 13 orang, termasuk 10 warga negara China.
Guochun He dan Zheng Wang didakwa berusaha menghalangi penyelidikan terhadap perusahaan tersebut, yang menurut laporan Associated Press adalah Huawei berdasarkan petunjuk dalam dokumen pengadilan yang dibuka pada hari Senin (24/10).
Kedua perwira intelijen China itu diduga menghubungi seseorang yang ternyata adalah agen FBI yang menyamar pada tahun 2017, berusaha mendapatkan informasi tentang saksi, bukti persidangan, dan kemungkinan tuduhan baru.
Dia, yang diduga membayar $ 41.000 dalam Bitcoin untuk informasi yang diserahkan oleh kontak pasangan itu, juga telah didakwa dengan pencucian uang.
“Informasi yang konon sensitif” yang diberikan oleh agen FBI itu termasuk dokumen tertanam yang menggambarkan rencana palsu untuk menangkap para eksekutif Huawei di AS.
Wang Lin dan tiga warga negara Tiongkok lainnya telah didakwa berusaha mendapatkan teknologi dan peralatan sensitif di bawah perlindungan lembaga akademis Tiongkok selama periode 10 tahun dan mengganggu protes yang “akan memalukan bagi pemerintah Tiongkok.”
Dua orang lainnya ditangkap dan lima lainnya didakwa karena diduga melecehkan seorang warga negara China yang tinggal di AS untuk kembali ke China atas nama Beijing.
“Kasus hari ini memperjelas bahwa agen China tidak akan ragu untuk melanggar hukum dan melanggar norma internasional dalam prosesnya,” ungkap Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco kepada wartawan, seperti dilansir dari RT, Senin (24/10).
Sementara surat perintah dikeluarkan untuk penangkapan 13 target, selain dua yang sudah ditahan, kecil kemungkinan mereka akan ditangkap, menurut AP.
Huawei didakwa dengan penipuan bank pada 2019 dan pada 2020 dengan konspirasi pemerasan, pencurian rahasia dagang, dan pelanggaran sanksi, tuduhan yang juga ditujukan kepada kepala keuangan perusahaan, Meng Wanzhou, menyusul penangkapannya di bandara Vancouver pada 2018.
Setelah hampir tiga tahun dalam tahanan rumah atas apa yang digambarkan Beijing sebagai tuduhan “benar-benar dibuat-buat”, Meng akhirnya dikirim pulang ke China pada September 2021, tetapi tuduhan terhadap perusahaannya tetap ada, dan Huawei dilarang melakukan bisnis di AS.
Washington juga bersandar pada sekutunya di Eropa dan Australia, menekan mereka untuk mengecualikan Huawei dari infrastruktur telekomunikasi mereka.
(Resa/RT)