ISLAMTODAY ID-Menurut sumber Angkatan Laut AS pada 11 Januari bahwa personel militer tambahan dari sekutu Amerika Serikat baru-baru ini ditugaskan ke Gugus Tugas 59, unit percobaan Armada Kelima di Bahrain.
Prancis, Belanda, dan Jerman baru-baru ini mengirim atase militer ke markas gugus tugas untuk bekerja bersama personel dari Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada melaporkan berita Al-Monitor.
Sejak Oktober 2021, unit tersebut telah menguji drone tak berawak yang tersedia secara komersial untuk membantu Angkatan Laut AS dalam memantau perairan di wilayah tersebut.
Menurut Komandan Armada Kelima Wakil Laksamana Brad Cooper II, unit tersebut sekarang sudah beroperasi penuh.
Wakil Laksamana Roy Kitchener, kepala pasukan permukaan Angkatan Laut, menyetujui proposal pada bulan Desember 2022 yang akan menempatkan perwira bawahan, seperti letnan dan komandan letnan.
Mereka bertanggung jawab atas skuadron kapal tak berawak yang digabungkan dengan kapal berawak selama bulan-bulan berikutnya.
“Anda pada dasarnya dapat membangun penghalang radar dengan lebar sekitar 100 mil saat Anda mulai menghubungkan dua atau tiga [drone permukaan] dengan pengawalan,” ungkap Cooper pada 10 Januari, seperti dilansir dari The Cradle, Rabu (11/1/2023).
Menurut Al Monitor, dia menambahkan bahwa masyarakat akan melihat semuanya.
Eksperimen yang dilakukan oleh Satuan Tugas 59 bertujuan untuk menguji gadget yang tersedia secara komersial yang menurut pejabat Angkatan Laut dapat menghalangi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran melalui pengawasan dan menguji teknologi canggih AS di lingkungan yang menantang lebih jauh dari Pasifik.
Saat Pentagon bekerja untuk menghalangi Iran sambil memusatkan pasukannya sendiri di Pasifik, Washington baru-baru ini berusaha membujuk sekutunya untuk memainkan peran yang lebih besar di Asia Barat.
Pada 16 November, Kepala Staf Israel Aviv Kochavi menjadi tuan rumah Komando Pusat AS (CENTCOM) Jenderal Michael Erik Kurilla untuk membahas kemampuan bersama dalam melawan Iran.
Kurilla mengakhiri kunjungan resminya yang keempat ke Tel Aviv sejak pengangkatannya pada bulan April.
Kochavi menegaskan kembali bahwa Washington dan Tel Aviv “mengembangkan kemampuan militer bersama dengan kecepatan yang dipercepat” melawan Iran dan ancaman lain di seluruh wilayah Asia Barat.
Menurut laporan lokal, Kochavi dan pejabat senior Israel lainnya membahas upaya potensial untuk memerangi dugaan kehadiran Iran di Suriah dan Yaman serta mencegah transfer senjata ke gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah.
Pentagon juga telah berkolaborasi dengan Israel, Arab Saudi, dan negara lain di Asia Barat selama delapan bulan terakhir untuk membuat jaringan drone tak berawak untuk melawan Iran di Teluk Persia.
(Resa/The Cradle)