ISLAMTODAY ID-Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán klaim bahwa masalah utama yang dihadapi Eropa saat ini adalah perang, yang menempatkan Hongaria dalam situasi yang sulit, karena dampak perang sangat parah dan langsung.
Pernyataan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán ini terucap pada pertemuan puncak Organisasi Negara Turki di Ankara.
Perdana menteri menekankan bahwa Eropa menderita “psikosis perang,” dengan benua yang semakin hari semakin terjerumus ke dalam perang.
Orbán berterima kasih kepada para pemimpin negara Turki karena memperkuat suara perdamaian.
Hungaria — karena penduduknya berasal dari Asia — adalah anggota kehormatan Organisasi Negara-Negara Turki.
Orbán berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, yang sejauh ini berhasil menengahi pihak-pihak yang bertikai, dan memintanya untuk melanjutkan usahanya di masa depan.
“Hanya dengan cara ini kita dapat memiliki kesempatan untuk perdamaian,” ungkap Orbán, seperti dilansir dari
ZeroHedge, Senin (20/3/2023).
Dia juga berterima kasih kepada presiden Turki atas fakta bahwa Hongaria dan Turki dapat mengoordinasikan pekerjaan mereka di dalam NATO.
Kedekatan geografis Hongaria dengan perang telah menempatkan masalah mengejar perdamaian sebagai agenda utama Hongaria, menurut Orbán.
“Ukraina adalah negara tetangga, dan oleh karena itu dampak perang sangat parah dan langsung, dengan inflasi yang meroket dan harga energi yang tinggi sepanjang masa,” ungkapnya
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa banyak orang Hongaria kini tewas dalam perang karena laki-laki dari komunitas Hongaria di Ukraina barat juga sedang wajib militer menjadi tentara.
“Bagi Hungaria, hal terpenting adalah menyelamatkan nyawa manusia, dan itulah mengapa kami menganjurkan gencatan senjata sesegera mungkin dan negosiasi damai.”
Pada saat yang sama, perdana menteri mengungkapkan pandangan bahwa apa yang terjadi di Eropa lebih dari sekedar perang, karena pada kenyataannya, “seluruh Eropa sedang dirombak dalam hal hubungan kekuasaan,” dan ini juga akan berdampak pada Turki.
Dia menambahkan bahwa Hongaria juga melihat ancaman lain:
“Ada proses yang terjadi dalam ekonomi dunia yang dapat mengarah pada keseimbangan global baru.”
Dia mengatakan bahwa segmentasi ekonomi dunia bertentangan dengan kepentingan Hongaria, dan Hongaria melihat masa depannya bukan dalam segmentasi, tetapi dalam bertindak untuk kepentingan bersama dan meningkatkan interkonektivitas.
“Negara-negara Turki dapat memainkan peran kunci dalam hal ini, karena di sini kita adalah negara-negara Eropa, Kaukasia, dan Asia Tengah yang terhubung satu sama lain atas dasar saling menghormati, memberikan contoh yang baik bagi seluruh dunia,” ungkap perdana menteri dalam pidatonya.
(Resa/ZeroHedge/Remix)