ISLAMTODAY ID-Rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia memicu protes dari NATO.
Lebih lanjut, NATO mengeluarkan pernyataan yang mengutuk Moskow atas tindakannya yang “berbahaya” dan “tidak bertanggung jawab”.
Faktanya, AS juga memiliki sekitar 100 nuklir di enam pangkalan Eropa yang terpisah.
Langkah Rusia untuk menyebarkan nuklir di wilayah sekutu Negara Persatuan Belarusia memicu protes di Kiev dan beberapa ibu kota Eropa NATO pada hari Ahad (26/3/2023).
Pejabat Ukraina menuntut pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, dan Berlin menuduh Moskow melakukan “upaya intimidasi nuklir lainnya”.
Washington bereaksi dengan tenang sebagai perbandingan, dengan seorang pejabat administrasi Biden yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media pada hari Ahad (26/3/2023) bahwa tidak ada tanda-tanda bahwa Rusia berencana menggunakan nuklirnya.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menindaklanjuti pada hari Senin dengan mengatakan kepada wartawan bahwa AS belum “melihat pergerakan senjata nuklir taktis atau semacamnya” sejak pengumuman Rusia.
“Dan kami tentu saja belum melihat adanya indikasi bahwa Putin telah membuat semacam keputusan untuk menggunakan senjata pemusnah massal, apalagi senjata nuklir di dalam Ukraina,” ujarnya, seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa (28/3/2023).
Reaksi malu-malu Gedung Putih kemungkinan merupakan indikasi bahwa ia tahu betul bahwa ia tidak memiliki alasan untuk mengutuk potensi transfer nuklir Rusia ke negara sekutu, sementara AS sendiri memiliki lusinan bom nuklir di pangkalan-pangkalan di seluruh Eropa.
Lihat infografis Sputnik untuk mencari tahu di mana mereka berada.
(Resa/Sputniknews)