ISLAMTODAY ID-Investor terkenal Jim Rogers mengatakan dolar AS kehilangan posisi terdepan globalnya, karena AS telah menjadi debitur terbesar di dunia.
Salah satu pendiri Quantum Fund mencatat bahwa semakin banyak negara yang ragu-ragu tentang greenback, karena ketergantungan yang mendalam pada penggunaannya dapat menyebabkan berbagai masalah.
“Banyak teman Amerika yang pindah, mencoba menemukan sesuatu untuk bersaing dan akhirnya menggantikan dolar AS,” ungkap Rogers, seperti dilansir dari RT, Rabu (17/5/2023).
Menurut investor, mata uang internasional harus memiliki status yang benar-benar netral.
Selain itu, kurangnya netralitas yang ditunjukkan oleh Gedung Putih dan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas kelayakan kredit AS, telah menghilangkan kualitas greenback tersebut.
“Banyak orang mulai berkata: tunggu dulu, saya tidak tahu apakah kita ingin menggunakan uang itu, karena suatu saat akan bermasalah,” ungkapnya.
“Tetapi juga, mata uang internasional dunia seharusnya sepenuhnya netral. Siapa saja dapat menggunakannya untuk apa pun yang Anda inginkan. Tapi sekarang Washington mengubah aturannya. Dan jika mereka marah padamu, mereka memotongmu.”
Rogers menjelaskan bahwa sekarang semakin banyak negara mencari alternatif untuk greenback.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa yuan Tiongkok dapat menggantikan mata uang AS sebagai cara paling umum untuk melakukan penyelesaian internasional.
Rusia telah meningkatkan hubungan ekonomi dengan China selama beberapa tahun terakhir, dan mengadopsi yuan dalam perdagangan internasional.
Pada awal April, mata uang Tiongkok menggantikan dolar sebagai mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di Rusia.
Selain itu, yuan terus menembus sejumlah pasar lain di seluruh dunia.
“Itu akan terjadi. Itu selalu terjadi. Dan waktu Amerika akan segera berakhir. Dolar Amerika kali ini akan segera berakhir,” ungkap Rogers menyimpulkan.
“Tidak ada mata uang yang berada di atas lebih dari 150 tahun. Tidak ada yang selalu di atas, jadi itu selalu terjadi.”
(Resa/RT)