(IslamToday ID)—Kementerian kesehatan Palestina pada hari Selasa (5/9/2023) mengatakan bahwa pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina dalam serangan semalam di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki.
“Ayed Samih Khaled tertembak peluru tajam pendudukan yang ditembakkan ke kepala,” ungkap kementerian itu, seperti dilansir dari MEE, Selasa (6/9/2023).
Pasukan Israel menyerbu kamp Nour Shams, dekat kota Tulkarem, utara Tepi Barat, pada Selasa (5/9/2023) dini hari dengan sejumlah kendaraan militer dan buldoser.
“Buldoser tentara Israel menghancurkan jalan utama di pintu masuk kamp yang menghubungkan Tulkarem dengan kota-kota lain di Tepi Barat, termasuk Nablus,” ungkap kantor berita Wafa melaporkan.
Beberapa kendaraan dan toko di daerah tersebut juga hancur dan peluru Israel mengenai jendela rumah, masjid dan klinik kesehatan, menurut Taha al-Irani, ketua komite populer kamp tersebut.
Konfrontasi kekerasan terjadi antara penghuni kamp dan tentara Israel setelah serangan tersebut.
Khaled, 21, dipindahkan ke rumah sakit terdekat Thabet Thabet setelah ditembak di kepala oleh pasukan Israel. Dia dinyatakan meninggal tak lama kemudian.
Beberapa orang lainnya dilaporkan terluka oleh peluru tajam Israel selama penggerebekan tersebut.
Serangan ketiga di kamp Nour Shams
Nour Shams adalah rumah bagi 13.519 pengungsi Palestina yang terdaftar secara resmi oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, Unwra. Jumlah penduduk sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.
Penggerebekan pada hari Selasa adalah serangan ketiga ke kamp tersebut oleh pasukan Israel dalam dua bulan terakhir.
Menurut Irani, ini adalah yang terburuk, karena tindakan Israel menyebabkan “kehancuran yang lebih besar dan lebih komprehensif”.
“Mereka menghancurkan segalanya, termasuk toko-toko dan rumah ibadah,” ungkap Irani kepada MEE.
“Militer tidak membedakan antara warga sipil dan non-sipil, mereka hanya menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi mereka.”
Menurut penghitungan Middle East Eye, setidaknya 218 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini, termasuk 38 anak-anak.
Sebanyak 182 orang tewas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, menjadikan tahun 2023 sebagai salah satu tahun paling berdarah di wilayah pendudukan. 36 orang lainnya tewas di Jalur Gaza.
Sementara itu, warga Palestina telah membunuh sedikitnya 30 warga Israel pada periode yang sama, termasuk enam anak-anak.(res)