(IslamToday ID)—Militer Korea Utara telah meluncurkan “kapal selam serangan taktis” baru yang mampu meluncurkan rudal nuklir.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa pemimpin Kim Jong-un menyatakan bahwa senjata tersebut akan membantu Pyongyang menjadi “kekuatan maritim yang maju.”
Dijuluki “Pahlawan Kim Kun Ok,” kapal selam itu diluncurkan pada upacara militer pada hari Rabu (6/9/2023), klaim laporan tersebut, dan mencatat bahwa Kim dan sejumlah pejabat tinggi pertahanan hadir pada acara tersebut.
“Kapal selam itu akan menjadi “salah satu sarana ofensif inti bawah air angkatan laut DPRK” setelah dikerahkan,” ungkap Kim, seperti dilansir dari RT, Sabtu (8/9/2023).
Dia menambahkan bahwa pengembangan tersebut merupakan bagian dari “rencana strategis dan taktis untuk terus meningkatkan modernitas kekuatan bawah air dan permukaan, dan mendorong persenjataan nuklir Angkatan Laut.”
Kim kemudian memuji para ilmuwan, peneliti, dan pekerja industri yang terlibat dalam proyek kapal selam tersebut.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa mereka adalah bagian dari “tujuan besar dalam membangun kekuatan maritim yang maju.”
Dalam acara terpisah pada hari Kamis (7/9/2023), Kim memeriksa kapal selam baru tersebut untuk “mengenal sistem senjata dan kemampuan operasi bawah airnya,” menurut KCNA.
Badan tersebut mengatakan kapal tersebut akan ditugaskan ke Armada Laut Timur angkatan laut Korea Utara.
“Selain kapal selam berkemampuan nuklir, Pyongyang juga berupaya merombak kapal selam yang ada agar dilengkapi dengan senjata atom,” ungkap Kim.
Berita ini muncul beberapa bulan setelah Washington memilih untuk menempatkan kapal selam nuklirnya di lepas pantai Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak tahun 1981.
Meskipun para pejabat AS mengatakan pengerahan itu dimaksudkan untuk melawan “provokasi,” Pyongyang memperingatkan bahwa tindakan tersebut hanya akan “membawa kehancuran” ketegangan militer regional ke tingkat yang lebih kritis dan dapat memicu krisis konflik nuklir yang terburuk dalam praktiknya.”
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan pasukan AS terlibat dalam serangkaian latihan militer dengan mitra Korea Selatan dan Jepang.
Pyongyang telah menanggapinya dengan puluhan uji coba senjata, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM), dan telah berulang kali mengecam latihan perang yang dipimpin AS sebagai latihan untuk invasi skala penuh.
Sebelumnya pada hari Kamis (7/9/2023), Washington, Seoul dan Tokyo bersama-sama mengkritik uji coba rudal terbaru Korea Utara, dan mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kerja sama pelacakan rudal dan mengadakan putaran pelatihan lagi dalam beberapa minggu mendatang.(res)