(IslamToday ID)—Inggris, Prancis, dan Jerman mengkritik Iran karena melanggar komitmennya terkait pengayaan uranium, lapor Anadolu Agency.
Ketiga negara Eropa tersebut memberikan pernyataan bersama kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengenai implementasi komitmen Iran berdasarkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPoA) pada hari Rabu (13/9/2023).
“Sayangnya, tindakan Iran jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap komitmen dan niat JCPoA,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir dari MEMO, Kamis (14/9/2023).
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Teheran terus meningkatkan program nuklirnya ke tingkat yang mengkhawatirkan dan jelas melampaui pembenaran sipil yang dapat dipercaya.
Selain itu, mereka juga mencatat bahwa Iran gagal memenuhi komitmen transparansinya.
“Laporan IAEA menunjukkan Iran terus mengakumulasi uranium yang diperkaya jauh melampaui batas JCPoA, yaitu sebesar 5 persen, 20 persen dan sebesar 60 persen. Ini berarti bahwa cadangan uranium Iran yang diperkaya kini melebihi 18 kali jumlah yang diizinkan berdasarkan JCPoA,” ungkap ketiga negara.
Mereka juga mengatakan akan mengambil langkah-langkah diplomatik untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Kelompok lain yang terdiri dari 63 negara, pada hari Kamis (14/9/2023), menandatangani pernyataan bersama yang mengecam kurangnya kerja sama Iran dalam Perjanjian Perlindungan NPT.
Mereka mendesak Iran untuk “mengklarifikasi dan menyelesaikan masalah ini dengan cara yang memuaskan IAEA.”
Dalam pernyataan terpisah, AS bergabung dengan tiga negara Eropa untuk mengingatkan bahwa Iran telah membuat komitmen pada tanggal 4 Maret, mengenai masalah pengamanan.
Belum ada kemajuan, bunyi pernyataan itu, dan menambahkan: “Sebaliknya, Iran tetap pada tekadnya untuk terlibat secara sungguh-sungguh dengan badan tersebut (IAEA).”(res)