(ID IslamToday)—Lebih dari 75 aktivis muda menghalangi setiap pintu masuk ke Gedung 598 di Boeing di Missouri pada hari Senin (6/11/2023), tempat produksi bom dan amunisi yang digunakan oleh penjajah Israel di Gaza.
Pabrik tersebut bertanggung jawab untuk memasok hampir 1.000 bom, termasuk Bom Diameter Kecil dan Amunisi Serangan Langsung Gabungan ke Israel.
Boeing mempercepat pengiriman 1.000 amunisi berpemandu presisi ke penjajah Israel ketika negara tersebut mengintensifkan serangannya di Gaza setelah tanggal 7 Oktober, Bloomberg melaporkan pada tanggal 10 Oktober.
Bom Diameter Kecil seberat 250 pon, yang merupakan bagian dari kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2021, diangkut ke Israel dengan pesawat Angkatan Udara Israel dari pangkalan Angkatan Udara AS.
“Kami bergabung dengan jutaan orang di seluruh AS dan seluruh dunia dalam menuntut diakhirinya serangan brutal Israel di Gaza dan pendudukan Palestina selama puluhan tahun,” ungkap Ellie Tang, seorang penyelenggara organisasi pemuda anti-perang Dissenters.
“Kami mendesak Kongres dan Biden untuk mendengarkan seruan jutaan orang yang tinggal di negara ini dan mendorong gencatan senjata. Sampai Kongres memblokir bom tersebut, kami akan melakukannya,” ujarnya seperti dilansir dari MEE, Senin (6/11/2023)
Perang penjajah Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 10.000 warga Palestina, termasuk setidaknya 4.000 anak-anak.
Serangan tersebut terjadi sejak serangan pimpinan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan 1.400 warga Israel, sebagian besar warga sipil.
Pemblokiran tersebut diorganisir oleh Dissenters, St Louis Palestine Solidarity Committee, Black Men Build St Louis, Boeing Arms Genocide Campaign, dan Resist St Louis.
Para aktivis menyerukan dua tindakan segera: pertama, Kongres dan Biden menuntut penghentian segera permusuhan, dan kedua, menghentikan penjualan senjata ke penjajah Israel.
Mereka juga mendesak masyarakat untuk terus mengambil bagian dalam tindakan langsung yang ditujukan agar Boeing dan perusahaan lain mendapat manfaat dari pendudukan Israel.
“Kami ingin Kongres mengetahui bagaimana mengambil tindakan berani. Dan kami tidak akan menunggu batas waktu mereka untuk mewujudkan tuntutan gencatan senjata,” ungkap Su Mac, seorang seniman dan penyelenggara.
“Sebagai pembayar pajak, kita semua mempunyai tanggung jawab yang besar. Kongres harus bertindak sebelum mereka dicatat dalam buku sejarah sebagai pihak yang terlibat dalam genosida yang diminta oleh negara untuk dihentikan. Seluruh dunia sedang menyaksikan.”(res)