JAKARTA, (IslamToday ID) – Presiden Jokowi merestui rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Di sela peninjauan progres renovasi Masjid Istiqlal, Jumat (7/2/2020), Jokowi menyebut terowongan ini merupakan simbol silaturahim antarkedua umat beragama.
Rencananya, pembangunan terowongan akan sejalan dengan penyelesaian
renovasi besar-besaran yang dilakukan di kompleks masjid terbesar di Asia
Tenggara tersebut.
“Ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke
Katedral. Tadi sudah saya setujui. Ini menjadi terowongan silaturahim. Tidak
kelihatan berseberangan tapi (terjalin) silaturahim,” ungkap Jokowi.
Ia juga menargetkan proses renovasi Masjid Istiqlal bisa
rampung pada April 2020 atau tepat sebelum bulan Ramadan. Diharapkan,
masyarakat bisa menggunakan kawasan Masjid Istiqlal yang baru saja direnovasi
pada Lebaran tahun ini. “Kita harap sebelum Ramadan sudah selesai,
sehingga bisa dipakai,” ujar Jokowi.
Ia menyampaikan renovasi kali ini merupakan yang terbesar
sejak Istiqlal diresmikan penggunaannya pada 1978 atau 42 tahun lalu. Total
anggaran yang dipakai sebesar Rp 475 miliar, dengan pengerjaan perbaikan
mencakup memoles seluruh lantai, mengganti karpet, memperbarui pencahayaan,
hingga sound system.
Di eksterior masjid, pemerintah menambah ruang bawah tanah untuk parkir dan
merenovasi bentang sungai yang membelah halaman masjid.
“Jadi pembangunan bukan hanya interior, tapi eksterior semua
dibangun. Sungai yang ada diperbaiki, sehingga tamannya lebih bagus. Cuma
memang pengerjaan hati-hati karena ini warisan pusaka,” jelas Jokowi.
Renovasi Masjid Istiqlal sudah dilakukan sejak Mei 2019 lalu.
Berdasarkan data PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor, hingga 28
Januari 2020 renovasi Masjid Istiqlal telah mencapai 70 persen.
Pengerjaan renovasi kompleks masjid ini termasuk pembangunan
taman dan lahan parkir yang lebih luas. Faktor ramah lingkungan pun dipertimbangkan
dengan menambah panel tenaga surya sebagai salah satu sumber listrik.
Sementara itu, Komisi VIII DPR RI mendukung pembangunan terowongan penghubung Istiqlal dan Katedral. Wakil Ketua Komisi VIII dari Fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menilai terowongan tersebut dapat memperkuat silaturahmi antar umat di Indonesia.
“Dengan adanya terowongan ini, semakin memperkuat silaturahim antar umat beragama dalam kerangka memperkuat ukhuwah wathoniyah (persaudaraan sebangsa),” kata Ace.
Ia mengatakan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral adalah ikon rumah ibadah di Indonesia. Ia menyebut letaknya yang berdekatan mencerminkan toleransi beragama di Indonesia.
“Kita tahu bahwa Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Sementara, Gereja Kathedral juga merupakan gereja yang berada di titik Ibukota Jakarta. Keduanya berdampingan letaknya dan dikenal selama ini sebagai simbol rumah ibadah yang mencerminkan kerukunan umat beragama di Indonesia,” papar Ace.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VIII dari Fraksi PKB, Marwan Dasopang. Ia menilai terowongan Istiqlal-Katedral itu bisa memperkuat persaudaraan. “Tidak apa (dibangun terowongan), baik itu. Apalagi bisa memperkuat persaudaraan,” ujarnya. (wip)
Sumber: Detik.com, Republika.co.id