(IslamToday ID) – Busuknya demokrasi di Indonesia terlihat dari praktik politik dinasti pada gelaran Pilkada 2020 yang akan berlangsung serentak pada 9 Desember mendatang.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Pasalnya, sedari awal cita-cita reformasi untuk menghapuskan KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) jadi terjegal karena praktik politik dinasti.
“Sebetulnya ini sesuatu yang dari awalnya busuk ya. Busuknya begini, niat kita untuk mereformasi itu melawan KKN termasuk politik dinasti,” ujar Mardani seperti dikutip dari RMOL, Sabtu (5/12/2020).
“Saya katakan busuk ini karena awalnya sebetulnya ada banyak calon dari dalam partai politik, jadi harus tersingkir karena tiba-tiba kok ada putra mahkota, menantu mahkota atau yang lain-lainnya tiba-tiba masuk ya. Dan itu sangat tidak sehat,” lanjutnya.
Mardani menuturkan, menyoal politik dinasti ini selalu saja beberapa pihak berpandangan seolah-olah politik dinasti tidak ada yang salah kok.
Menurut Mardani, memang benar, ketika prosesnya diikuti secara betul alias tidak instan. “Karena itu di UU Pilkada atau UU Pemilu nanti pun bagi mereka yang mau mencalonkan diri baik Pileg, Pilkada, mesti ikut anggota partai politik satu atau dua tahun sebelumnya. Sehingga tidak ada yang instan ya, tidak ada yang tiba-tiba ujug-ujug jadi,” tegasnya. [wip]