(IslamToday ID) – Presiden Nusantara Foundation yang juga imam di Kota New York Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar. Ia mengatakan aksi bom bunuh diri itu merusak hubungan antar-manusia.
“Siapapun pelaku dan targetnya, apapun alasan dan motifnya, bom bunuh diri itu terkutuk. Apalagi dilakukan di Nisfu Sya’ban, menjelang Ramadan, dengan menarget rumah ibadah, dan dengan tujuan menghilangkan nyawa rakyat sipil,” kata Imam Shamsi Ali seperti dikutip dari Republika, Senin (29/3/2021).
Ia menjelaskan, seperti yang ditegaskan di dalam Alquran, Islam selalu melindungi umat agama lainnya baik di masa damai maupun perang. “Jangankan di sebuah tempat dan waktu yang damai. Pada saat peperangan saja, semua rumah ibadah, gereja, sinagog, kuil maupun pura, mendapat perlindungan dari upaya perusakan. Seperti yang ditegaskan dalam Alquran surat Al-Hajj ayat 40,” kata Shamsi.
Adanya pengeboman semacam ini yang menargetkan rumah ibadah, kata Shamsi, merupakan sebuah perusakan kepada perdamaian, dunia, hubungan antar-manusia, dan kehidupan manusia. Ia merujuk pada surat Al-Qashas ayat 77 yang berbunyi: “Dan Allah membenci mereka yang melakukan kerusakan.”
Imam Shamsi mengajak semua pihak untuk menahan diri dari finger pointing atau melempar tuduhan kepada agama dan kelompok agama tertentu. “Kejadian-kejadian terakhir di dunia kita, termasuk di Amerika, membuka mata dunia bahwa kekerasan dan terorisme bisa dilakukan oleh dan menarget siapa saja,” katanya.
Menurut Imam Shamsi, terorisme tidak mengenal batas-batas agama dan bahkan tidak beragama. Ia juga mengajak semua pihak menjadikan radikalisme dan terorisme sebagai musuh bersama dan memerangi semua akar kekerasan dan terorisme, termasuk ketidakadilan yang masih mendominasi dunia. [wip]