(IslamToday ID) – Meski tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, Indonesia ternyata menjalin kerja sama perdagangan dengan negara zionis itu.
Data di Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahun nilai ekspor-impor Indonesia-Israel mencapai miliaran rupiah. Meskipun Israel bukan tergolong negara pemasok barang impor terbesar ke Indonesia.
Dalam 5 tahun terakhir saja, nilai barang yang diimpor dari Israel ke Indonesia mencapai 345,45 juta dolar AS atau setara Rp 4,9 triliun sepanjang 2016-2020.
Mengutip dari Kompas, Kamis (20/5/2021), nilai tersebut merupakan harga untuk pembelian beragam produk dengan total berat mencapai 27.750 ton secara akumulasi 5 tahun.
Nilai impor ini memang bergerak fluktuatif tiap tahunnya. Di 2016 misalnya, Indonesia belanja produk Israel senilai 109,93 juta dolar AS, kemudian di 2017 turun menjadi 106,95 juta dolar AS.
Penurunan nilai impor produk Israel terjadi setahun berikutnya, yakni di 2018 dengan capaian impor senilai 46,68 juta dolar AS. Selanjutnya, pada 2019 nilai impornya turun menjadi 25,33 juta dolar AS dan naik lagi di 2020 menjadi 56,53 juta dolar AS.
Tren impor produk-produk dari Israel masih berlanjut pada tahun 2021 ini. Selama dua bulan pertama, yakni Januari dan Februari 2021, Indonesia sudah mengimpor barang-barang dari Israel senilai 1,78 juta dolar AS untuk pembelian produk seberat 144 ton.
Tak hanya rutin mengimpor, Indonesia juga mengekspor barang ke Israel. Tahun 2020, total nilai ekspor Indonesia ke Israel adalah 157,53 juta dolar AS. Ini berarti Indonesia untung 100,99 juta dolar AS dalam urusan perdagangan dengan Israel pada periode sepanjang tahun lalu.
Adapun dalam dua bulan pertama 2021, nilai ekspor Indonesia ke Israel adalah 30,99 juta dolar AS. Sama seperti sebelumnya, Indonesia menikmati surplus neraca perdagangan, kali ini dengan nilai 29,21 juta dolar AS.
Barang-barang yang diimpor Indonesia dari Israel meliputi beragam komoditas. Tahun 2020 misalnya, produk terbanyak yang diimpor dari Israel adalah mesin pemprosesan data otomatis (HS 752) yang bernilai 39,58 juta dolar AS.
Kemudian produk senjata dan amunisi (kode SITC 891) dengan nilai impor sepanjang 2020 mencapai 1,32 juta dolar AS atau sekitar Rp 18,6 miliar.
Selain itu, Indonesia juga mengimpor alat telekomunikasi dan suku cadangnya (HS 764) dari Israel dengan nilai 3,93 juta dolar AS. Sementara, dalam dua bulan pertama 2021, produk yang paling banyak didatangkan dari negeri zionis adalah peralatan yang digunakan tangan atau mesin (HS 695) senilai 732.249 dolar AS.
Selain dua produk terbanyak tersebut, sejumlah barang juga diimpor dari Israel dengan jumlah beragam seperti alat pengukuran, pemeriksaan, analisis, dan pengendalian. Ada pula makanan dan minuman seperti kopi serta peralatan kosmetik dan sabun.
Sementara, isu pemboikotan terhadap produk Israel kembali mencuat di Tanah Air karena konflik Israel dan Palestina yang sedang berlangsung saat ini.
Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Amin Ngabalin saat aksi di depan Kedubes Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Selasa (18/5/2021), menyebutkan satu-satunya cara melawan Israel adalah dengan memboikot produk dari negara itu.
“Kalau kita ingin melawan zionis Israel, AS, tidak ada cara lain, kita harus boikot kekuatan ekonominya,” kata Amin seperti dikutip dari Antara. [wip]