(IslamToday ID) – Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan mengkritik keras impor pangan yang dilakukan pemerintah dengan nominal mencapai Rp 88 triliun. Nominal sebesar itu hanya untuk kurun waktu Januari-Juni 2021.
Johan pun meminta agar pemerintah melindungi petani dengan menekan impor yang dinilainya telah ugal-ugalan.
“Faktanya, BPS mencatat, sejak Januari-Juni 2021, Indonesia telah melakukan impor pangan hingga US$ 6,13 miliar atau setara dengan Rp 88,21 triliun. Dalam banyak kesempatan, kami selalu meminta agar pemerintah serius melindungi petani dengan menekan impor pangan secara ugal-ugalan,” tulis Johan di akun Twitternya, @Rosihanjohan, Jumat (27/8/2021).
Dalam laporan BPS, komoditas pangan yang diimpor oleh Indonesia terdiri dari berbagai jenis daging, susu, kopi, teh, hingga bahan pangan seperti cabai, bawang putih, lada, kedelai.
Serta jagung, gandum, tepung gandum, minyak goreng, mentega, kentang, kelapa, kelapa sawit. Hingga berbagai jenis rempah-rempah juga diimpor oleh Indonesia, seperti cengkeh, kakao, tembakau, dan ubi kayu.
Secara rinci, realisasi impor beras sebesar 91,6 juta dolar AS dengan volume sebanyak 201.271,55 ton. Kemudian daging ayam dengan nilai impor mencapai 67 juta dolar AS dengan volume impor sebanyak 16.567 kg.
Kemudian telur unggas dengan nilai impor mencapai 4,92 juta dolar AS dengan volume sebanyak 975.153 kg. Ada juga jenis lembu yang khusus diimpor dari Australia dengan nilai mencapai 276,53 juta dolar AS dan volume sebesar 75.363,2 kg.
Sepanjang Semester I-2021, Indonesia juga melakukan impor daging jenis lembu dengan nilai sebesar 289,62 juta dolar AS, dengan volume mencapai 82.574,41 ton. Juga ikan segar dengan nilai impor mencapai 4,69 juta dolar AS dengan volume sebesar 449,1 ton.
Gula nilai impornya sepanjang Januari-Juni 2021 sebesar 1,49 miliar dolar AS dengan volume impor mencapai 3,52 juta ton. Kemudian garam yang berhasil diimpor nilainya mencapai 44,19 juta dolar AS dengan volume sebanyak 1,26 juta ton.
Adapun cabai juga tak luput dari komoditas yang diimpor, nilainya sebesar 59,47 juta dolar AS dengan volume sebanyak 27.851,98 ton. Bawang putih nilai impornya mencapai 196,21 juta dolar AS dengan volume impor sebanyak 181.106,24 ton.
Susu nilai impornya mencapai 425,8 juta dolar AS dengan volume impor mencapai 151.187,57 ton. Teh dengan nilai impor mencapai 11,61 juta dolar AS dengan volume impor 5.436,37 ton. Kopi dengan nilai impor sebesar 19,43 juta dolar AS dengan volume impor 9.050,88 ton.
Indonesia juga melakukan impor kedelai, jagung, gandum dan meslin, serta tepung gandum dan meslin.
Masing-masing nilai impornya yakni kedelai mencapai 873,33 juta dolar AS dengan volume impor sebesar 1,51 juta ton. Kemudian jagung dengan nilai impor 99,85 juta dolar AS dan volumenya mencapai 376.478,48 ton.
Gandum dan meslin dengan nilai mencapai 1,55 miliar dolar AS dan volume sebesar 5,26 juta ton. Serta tepung gandum dan meslin dengan nilai 4,92 juta dolar AS dengan volume sebesar 12.526,61 ton.
Komoditas berikutnya yang diimpor yakni minyak goreng nabati dengan nilai mencapai 49,17 juta dolar AS, dengan jumlah yang diimpor sebanyak 31.420,12 ton.
Juga ada mentega dengan nilai impor mencapai 50,31 juta dolar AS dengan volume impor sebanyak 8.812,99 ton. Kelapa dengan nilai impor 2,71 juta dolar AS dengan volume impornya sebesar 1.609,44 ton.
Serta kelapa sawit yang diimpor dari Papua Nugini dan Malaysia dengan nilai mencapai 49.858 dolar AS dan volumenya sebanyak 319 kg.
Berikutnya ada kentang yang nilai impornya sebesar 10,97 juta dolar AS dengan volume sebanyak 24.064,9 ton dan ubi kayu yang nilai impornya 86 dolar AS dengan volume sebanyak 5 kg.
Terakhir, yang juga diimpor oleh Indonesia adalah komoditas rempah-rempah, yakni lada, cengkeh, kakao, dan tembakau.
Dimana nilai impor lada sepanjang Januari-Juni 2021 mencapai 895.541 dolar AS dengan volume 183,55 ton. Cengkeh dengan nilai impor mencapai 15,28 juta dolar AS dengan volume 2.818 ton.
Kemudian ada pula kakao dengan nilai impor mencapai 286,33 juta dolar AS dengan volume impor sebanyak 110.696,84 ton. Juga tembakau dengan nilai impor mencapai 274,27 juta dolar AS dengan volume impor 51.579,71 ton. [wip]