(IslamToday ID) – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto menilai pembentukan holding dan sub holding PLN oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bentuk liberalisasi ketenagalistrikan nasional.
Mulyanto menyebut dengan pembentukan holding dan sub holding nantinya PLN hanya akan mengurus menara listrik saja. Sementara tugas lainnya akan diambil alih pihak lain di luar kewenangan perusahaan plat merah tersebut.
“UUD 1945 menegaskan bahwa cabang usaha penting dan strategis dikuasai oleh negara. UU Ketenagalistrikan menegaskan bahwa ketenagalistrikan adalah cabang usaha penting yang dikuasai negara. Ditambah lagi dari hasil JR UU Ketenagalistrikan, khususnya dalam aspek usaha kelistrikan yang ‘terintegrasi’ dari hulu ke hilir (bundling-unbundling), ditetapkan MK, bahwa bentuk unbundling PLN tidak dibenarkan (inkonstitusional secara bersyarat), sehingga sektor ini menjadi tidak dikuasai negara,” terang Mulyanto seperti dikutip dari lama Fraksi PKS, Senin (24/1/2022).
Karena itu, ia menolak kebijakan Kementerian BUMN untuk membentuk holding dan sub holding PLN. Ia minta pemerintah membatalkan kebijakan tersebut sampai RUU BUMN disahkan.
“Secara umum soal holding-sub holding untuk BUMN ini masih multitafsir. Definisi anak perusahaan itu adalah BUMN atau bukan BUMN, juga masih harus diperjelas,” tegasnya.
RUU BUMN, imbuhnya, yang tengah diharmonisasi Baleg DPR RI saat ini memperjelas hal tersebut.
“Berdasarlan hal tersebut, saya tidak ingin sektor kelistrikan ini diliberalisasi oleh pemerintah. Soal kelistrikan ini adalah wilayah monopoli negara, dalam hal ini PLN. Jadi pemerintah jangan memposisikan PLN hanya sekadar mengurusi transmisi listrik saja,” kata Mulyanto.
Sebelumnya, dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI, pemerintah menyatakan akan membuka peluang swasta untuk membangun transmisi listrik antar pulau.
“Kalau ini terjadi, maka dalam aspek transmisi pun PLN sekadar menjadi penjaga tower dan gardu listrik saja. Ini yang kita tidak inginkan dengan pembentukan holding-sub holding. Terjadi liberalisasi sektor kelistrikan dan kerdilisasi PLN,” tandas Mulyanto.
Sebelumnya, diberitakan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan transformasi di tubuh PT PLN (Persero). Ke depan, Erick akan membentuk holding dan sub holding di tubuh perusahaan setrum plat merah tersebut.
Erick menyampaikan, saat ini untuk pembentukan holding dan sub holding itu PLN tengah mencari benchmarking baik dari Korea, Italia, Perancis, hingga Malaysia. Namun ke depannya dengan adanya sub holding PLN akan fokus mengurusi transmisi listrik. [wip]